Palopo, (Humas Palopo) – Berdasarkan surat keputusan Gubernur No. 17.19/VIII/2021 penetapan Kab. Bone sebagai pihak penyelenggara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXII tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 tentunya seluruh pemerintah kab/kota Se Sulsel sudah harus mempersiapkan diri dari sekarang mempersiapkan kafilahnya untuk ikut dalam ajang tersebut.
MTQ XXXII Kab. Bone tingkat Provinsi Sulsel direncanakan berlangsung pada tanggal 24/06/2022 itu artinya hanya menyisahkan waktu satu bulan untuk mempersiapkan segala kebutuhan kafilah, mulai dari administrasi Para peserta, pemondokan , konsumsi, transportasi , personil oficial dan seluruh sumber daya yang menjadi prioritas dalam kesuksesan pada MTQ tersebut.
Menyikapi hal tersebut H.M.Rusydi Hasyim (Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palopo) bergerak cepat mengundang beberapa pihak yang terkait yang berkompeten dalam membicarakan hal tersebut sebelum memasuki rapat-rapat yang lebih substansial terkait persiapan Kafilah Kota Palopo untuk mengikuti MTQ XXXII di Kab Bone.
Hadir dalam rapat tersebut Kepala Seksi Bimas Islam Rudding Bandu, Ketua DWP Kemenag kota Palopo Hj. Rahmawati Rusydi, Kabag Kesra Pemkot Palopo Darni, Kabag bidang aset Pemkot Palopo Supiati, Humas LPTQ Palopo Hamsir Tahir, Kepala KUA Wara Barat H. Saharuddin Ali, kepala KUA Wara Utara H. M.Yusuf Bandi, para staf Bimas Islam, serta beberapa panitia dan Oficial MTQ Kota Palopo.
H.M.Rusydi Hasyim menegaskan pentingnya dilakukan persiap dan kesiapan Kafila dari segala aspek, persiapan meliputi kesiapan para peserta yang akan diikutkan pada MTQ nanti perlu ada kepastian bahwa para peserta yang sudah didaftarkan benar-benar pasti untuk ikut berkompetisi di ajang MTQ XXXII tingkat Provinsi di kab. Bone.
Masih pada kesiapan peserta Kakan Kemenag juga minta untuk diseragamkan kostum peserta Kakan meminta kostum berupa jas sebab ajang ini adalah ajang MTQ tingkat provinsi, hal ini penting di perhatikan sebab dalam mempersiapkan kostum tersebut butuh waktu sebab harus melalui proses pengukuran untuk membuat kostum tersebut.
Untuk masalah panitia, Kakan Kemenag meminta bagi seluruh kepala KUA yang memiliki peserta dari wilayahnya wajib untuk ikut dan menjadi tanggung jawab penuh kepala KUA atas segalah kebutuhan dan kewajiban pesertanya di ajang MTQ XXXII Kab.Bone. hal tersebut Kakan Kemenag tekankan agar kerja kepanitiaan dalam memfasilitasi segala kebutuhan para peserta teratur sehingga kebutuhan peserta terpenuhi dengan baik dengan demikian peserta tidak stres dan mampu memberikan yang terbaik dalam MTQ nantinya
Terkait teknis pelaksanaan panitia dalam hal tersebut Kakan Kemenag mempersilahkan kepala KUA mengatur personilnya untuk menunjang kerjanya “ yang sangat mengetahui kondisi para peserta itu bukan Kasi Bimas, bukan Kabag kesra, bukan Kabid aset, bahkan bukan saya sendiri, tapi kepala KUA lah yang paling tahu” ujar HM. Rusydi Hasyim.
Kakan Kemenag juga menginginkan pemondokan para peserta jangan dipisah-pisahkan sebisa mungkin pemondokan peserta disatukan atau dalam kawasan yang sama sebab nantinya dalam mobilisasi peserta saat MTQ tidak menyusahkan lagi para oficial/pendamping untuk bergerak
Terkait masalah konsumsi yang menjadi bagian yang sangat krusial saat di lokasi nanti, Kakan Kemenag meminta pandangan Kabag aset Pemkot Palopo sebab hal tersebut terkait penggunaan anggaran yang perlu pertanggungjawaban, hal tersebut penting sebab pada masalah konsumsi ini sangat membutuhkan anggaran yang besar maka perlu diatur secara khusus tehnis di lapangan. Kakan Kemenag tidak ingin ada kesalahan yang dapat berimplikasi negatif di kemudian hari.
Untuk pemondokan seluruh khafilah seminggu sebelum perhelatan perlu dilakukan survey lokasi, situasi dan kondisi pemondokan, H.M.Rusydi Hasyim mengatakan dirinya akan terjun langsung ikut survey bersama panitia ke Kab.Bobe, perlu penataan pemondokan yang baik menurutnya pemondokan itu yang diutamakan adalah untuk para peserta sehingga peserta nyaman dan dapat mempersiapkan dirinya dangan baik untuk mengikuti lomba. Kemudian untuk para panitia setelah itu baru di upayakan untuk para penggembira.
Survey lokasi nanti Kakan Kemenag juga meminta untuk di perhatikan vasilitas pemondokan disamping kamar tidur yang kondusif toilet dan kualitas air harus juga menjadi prioritas. Dirinya juga meminta kepada seluruh panitia yang mempunyai koneksi di kab.Bone dalam membantu penyediaan pemondokan yang berada di wilayah kota paling tidak untuk digunakan para penggembira.(rdp)