Sinjai Selatan ( Humas Sinjai ) – Peserta didik MA Muhammadiyah Songing kecamatan Sinjai Selatan harus menempuh medan yang licin dan melewati sungai setiap harinya pergi dan pulang demi untuk menuntut ilmu di MA Songing, Kamis (10/3/2022). Pasalnya, peserta didik harus menyeberangi sungai tonasa, karena tidak terdapat jembatan menuju madrasah serta jalan yang licin dan terjal.
Setelah melepas sepatu dan mengangkat bawahan seragamnya, mereka pun melintasi sungai dengan perlahan, para peserta didik melintasi bagian sungai yang paling dangkal. Menyeberang secara bersama-sama, ini dilakukan untuk menjaga keselamatan mereka. Apalagi pada saat musim hujan arus sungai tonasa yang deras cukup membahayakan untuk diseberangi.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nur Anisa selaku peserta didik kelas XII MIA, bahwa ia sudah tiga tahun harus berjalan kaki melewati sungai dan jalan yang licin demi untuk menggapai cita-citanya, “Halangan dan hambatan tidak menghalangi saya agar tetap belajar di MA Songing,†ungkapnya.
Nur Isti Wahda yang juga sebagai peserta didik kelas XI, menyampaikan bahwa Sejak pukul 06.00 pagi, ia sudah berangkat dari Kampung Jenna di Desa Polewali harus berjalan kaki melewati jalan yang licin dan bebatuan menuju tepi Sungai tonasa, begitupun ketika pulang dari madrasah ia juga melewati jalan yang sama.
Hal ini dibenarkan oleh kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah Songing, Hamzah, bahwa memang peserta didik pada madrasah tersebut ada yang berasal dari Desa Polewali khususnya dari dusun Jenna, “Karena jalanan yang belum baik dan jembatan penyebarangan tidak ada, sehingga anak-anak kami harus berjalan kaki setiap hari dan melewati medan yang sulit,†ungkapnya.
Para peserta didik tetap semangat walaupun menempuh jalan yang sulit demi menggapai cita-cita gemilang masa yang akan datang serta berharap akan ada perbaikan akses jalan dan jembatan secepatnya. (Ilyas/MH/Isna)