Luwu, HUMAS KEMENAG - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu Utara, H. Rusydi Hasyim didampingi Ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Lutra, Hj. Rahmawati, dan Kasubag TU, H. Abdul Khalik Siaman beserta beberapa Pegawai dan Pengurus DWP mengunjungi langsung 4 titik lokasi terdampak banjir di Kabupaten Luwu, Rabu, 8/5/2024
Desa Bone Lemo titik pertama yang dikunjung merupakan salah satu tempat yang telah menjadi saksi bisu ketangguhan warganya saat banjir melanda secara tiba tiba pada tengah malam, Kamis, 2/5/2024 lalu bersamaan dengan lampu PLN yang padam seketika warga berjuang untuk menyelamatkan diri masing-masing. Tak ada korban jiwa di desa tersebut 8 rumah rusak parah, dan 1 terhanyut.
“Pertolongan Allah maha besar, kami hanya mampu berpasrah diri, tidak ada yang mampu selamat dari terkaman air diluar rumah yang sudah melewati ukuran kepala manusia, dan Alhamdulillah kami selamat, hanya sedikit air yang masuk dalam rumah, ini keajaiban, cerita Nilasari salah seorang korban di desa Bone Lemo Kec. Bajo Barat yang selamat.
Dalam kunjungan ini, Rusydi menyerahkan bantuan paket sembako, pakaian dan alat shaolat yang diserahkan secara langsung face to face kepada korban banjir.
“Sabarki..,” kalimat pertama yang diucapkan Rusydi merangkul dan mencoba menguatkan para korban
Dari desa Bone Lemo rombongan Kemenag Lutra sebanyak 10 mobil meluncur ke Kec. Suli. Yang pertama dikunjungi desa Malela. Masih dalam proses pemulihan pasca bencana Kondisi warga setempat masih membutuhkan bantuan makanan dan pakaian. Rusydi dan rombongan membagikan paket bantuan.
“Makasih Pak, Ucap Patma, korban selamat yang juga merupakan salah satu P3K yang ditempatkan di Kec. Sukamaju Luwu Utara. Patma sendiri berada dikampung halaman saat kejadian sehari setelah melaksanakan pesta pernikahan anak saudaranya.
Kehadiran Kakan Kemenag Lutra dan rombongan menjadi dorongan bagi masyarakat Luwu yang terdampak banjir. Rusydi sendiri yang merupakan mantan Kakan Kemenag Luwu dan merupakan salah satu putra Luwu bersama istrinya pasti memiliki rasa empati yang cukup dalam serta hubungan emosional yang cukup dekat dengan warga, apalagi diantara mereka banyak juga dari bagian keluarga besar Kementerian Agama.
Rombongan mengunjungi dua titik disini yang satu lagi di Desa Cimpu. Perlakuan yang sama diberikan ditempat ini.
Terakhir rombongan mengunjungi pengungsi dari Latimojong titik terparah dari kejadian bencana ini. Diangkut menggunakan helikopter karna medan yang sulit dijangkau dan jarak yang cukup jauh dari pusat kota Belopa.
Kalimat kalimat sederhana bentuk simpati dan obrolan untuk saling menguatkan sering terucap
"Sudah miki makan?"
“Sabar ki..”
"Kami datang untuk membantu mencukupi kebutahan ta , yang penting sehat ki dulu," terucap kepada kepada warga.
Kunjungan ini diharapkan semoga membantu mempercepat pemulihan dan memberikan semangat ke warga. Nrd