Salut, 100 Persen MTs Di Maros Sukses Ikuti UNBK

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Maros, (Inmas Maros) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Madrasah Tsanawiyah di Maros dimulai hari ini, Senin 23 April 2018 berlangsung lancar tanpa kendala. Jajaran Kemenag Maros memantau langsung pelaksanaan ujian ini dibeberapa madrasah. Diantaranya Kakan Kemenag Maros Drs.H. Syamsuddin, M.Ag di MTs DDI Sakeang Tompobulu, Pengawas PAIS Drs. Alimuddin di MTs Daarul Muttaqin dan MTs Al Irsyad Biringkaloro, dan Pengawas Madrasah Muh. Akib, S.Pd.I, M.Pd.I di MTs Firdaus Tompobalang dan MTs Jam`iyatul Islamiyah Bantimurung.

Dari hasil pemantauan, kesuksesan pelaksanaan sangat ditentukan dari dukungan pihak madrasah menyiapkan sarana dan prasarana baik hardware, software dan proktor. Karena itulah, disela-sela pemantauan, Kakan Kemenag Maros yang didampingi Kepala MTs Sakeang mengapresiasi kesiapan madrasah dalam pelaksanaan UNBK tahun ini. UNBK tingkat MTs di Maros diikuti sebanyak 1419 siswa dari 44 madrasah. Ini artinya, 100 persen madrasah di Maros ikut UNBK.

Antusiasme madrasah menyambut UNBK terlihat dari kesiapan madrasah menyiapkan komputer sendiri baik dengan meminjam laptop guru atau siswa. Antusiasme madrasah tidak lepas dari motivasi dan dorongan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulsel. Tempat penyelenggaraan ujian dilaksanakan di 24 madrasah. Sementara sisanya 20 madrasah, berbagung menjadi pengikut. Memang terdapat keterbatasan utamanya komputer sebagai perangkat utama menjadi penyelenggara UNBK.

Menurut Kasi Pendidikan Madrasah Drs. Abdul Rasyid, M.Pd, kendala utama yang dihadapi adalah ketersediaan komputer, disamping memang ada beberapa madrasah yang tidak memenuhi kriteria penyelenggara UNBK. Madrasah yang menjadi penyelenggara UNBK ini menyediakan secara mandiri unit komputer, baik itu dipinjam dari siswa atau guru.

Adapun madrasah yang memiliki komputer sangat terbatas, umumnya pinjaman. Kedepannya, madrasah yang ingin mengadakan ujian sendiri diharapkan mengadakan secara mandiri komputer sendiri minimal 20 unit komputer jika siswanya ada 60 orang. "Memang pernah ada bantuan dari pemda sebanyak 100 unit komputer tetapi itu dibagi ke madrasah yang sama sekali belum memiliki komputer. Ada yang dapat 10 unit, ada yang dapat 5 unit", jelas Kasi Pendidikan Madrasah ini.

Ketika ditanyakan mengenai dana BOS, ia menjelaskan bahwa memang ada tetapi sangat terbatas karena peruntukan dana bos bukan hanya untuk komputer tetapi masih banyak yang lain. Namun salut kepada madrasah, ditengah keterbatasan tidak membatasi antuasiasme ikut UNBK hingga 100 persen dari seluruh MTs di Maros. (dlf/arf)


Daerah LAINNYA