Bontomarannu (Humas Gowa). Setelah para santri kelas VII dan VIII tingkat Wustha dan juga kelas X dan XI tingkat Ulya mengikuti penilaian akhir tahun (PAT) untuk mapel umum dan diniyah yang berlangsung beberapa waktu lalu, kali ini para santri di dua tingkatan tersebut harus kembali berjuang dalam ujian tahfiz untuk kenaikan kelas yang berakhir pada Kamis kemarin.

Kegiatan ujian yang berlangsung selama tiga hari ini cukup membuat para santri deg-degan. Pasalnya, mereka harus mempersiapkan dan memutqinkan target hafalan 2,5 Juz yang dihafal selama semester genap ini.

Menurut Kabag Tahfiz, Muh. Syakir, dalam ujian tahfiz ini para santri wajib menjawab dan menyambung ayat-ayat yang diujikan oleh para Muhaffiz masing-masing. Hal tersebut disampaikannya di sela-sela merekap hasil ujian tahfiz, Jumat (9/6/2023).

Menurutnyq, dalam ujian tahfiz ini ada kriteria penilaian yang ditetapkan oleh pondok sehingga kemungkinan tetap ada santri yang dinyatakan tidak lulus.

"Namun jika nantinya ada santri yang dinyatakan tidak lulus maka masih akan diberikan kesempatan untuk mengulang (remedi) sehingga para santri semuanya bisa naik kelas," tutur Syakir.

Dijelaskan juga olehnya, bahwa adanya kriteria kelulusan yang ditetapkan  pondok bukan untuk memberatkan dan menzolimi para santri, tapi semata-mata bertujuan agar para santri tidak menganggap remeh hafalan ini dan mereka tetap bersungguh-sungguh menghafal untuk mencapai target hafalannya. (NS/OH)