Makassar, (Inmas Maros) - Kakanwil Kemenag Sulsel Dr.H.Abd. Wahid Thahir, M.Ag mengingatkan kepada para humas Kemenag agar melakukan proses "saring kemudian sharing" dalam kegiatan pemberitaannya. Humas sebagai mata, telinga dan corong institusi harus bekerja dengan fakta, bukan fiksi. Fakta inilah yang diramu kemudian direlease untuk dikonsumsi publik guna meningkatkan citra lembaga. Saring itu akan melahirkan berita yang bijak dan etis serta memenuhi syarat sesuai dengan citra yang diinginkan Kemenag.

Berita dengan standar inilah yang pada akhirnya disharing, baik melalui medsos atau wartawan media cetak dan online. Untuk itu, para humas dituntut untuk menguasai IT serta membangun sinergitas dengan wartawan dari media. Menurut Kakanwil, Kinerja Kementerian Agama yang saat ini mengalami peningkatan tidak lepas dari peran para humas dalam memberitakan program Kemenag.

Lebih jauh, Kakanwil Kemenag Sulsel memberikan trik dan teknik yang diperlu dikuasai oleh seorang humas dalam menyusun pemberitaan.
Diantaranya tentang teknik membuat judul berita yang harus memiliki daya rangsang agar dibaca pembaca. Peran humas lebih jauh juga harus mampu memberikan  motivasi publik untuk mendukung kebijakan institusi. Arahan Kakanwil Kemenag Sulsel Dr. Abd. Wahid Thahir, M.Ag ini disampaikan ketika memberikan arahan dalam pembukaan  Rakor Kehumasan, Selasa (24/04/2018) di Hotel Novotel Grand Syaila, Jl. Chairil Anwar No. 28 Makassar.

Kegiatan yang berlangsung selama sehari ini dihadiri sekitar 40 humas dari Kemenag Kabupaten/Kota se-Sulsel. Materi yang disajikan antara lain Kebijakan Kementerian Agama Dalam Upaya Optimalisasi Peran Kehumasan oleh Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel, Humas dan Teknik Penulisan Berita oleh Abdul Gaffar seorang akademisi dari Unhas, Teknik Pengambilan Gambar Untuk Sebuah Berita oleh Yusuf Ahmad seorang senior Fotografer dan materi terakhir Optimalisasi Tugas dan Fungsi Humas Dalam Membentuk Citra Positif Kemenag oleh Drs.H. Abdul Wahid, Sh, MH. (dlf/arf)