Seminar FKUB, Khaeroni : "Pekan Merdeka Toleransi Ajang Bertoleransi di Ruang Terbuka"

Kakanwil Kemenag Sulsel

Rantepao, (Humas Toraja Utara) - Kementerian Agama Kab. Toraja Utara bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Toraja Utara berhasil memfasilitasi Seminar Nasional Moderasi Beragama yang bertemakan "Membangun Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal". Acara yang dipusatkan di Aula Hotel Misiliana itu diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Toraja Utara. (30/08/2022).

Kegiatan yang menghadirkan Khaeroni, selaku Kakanwil Kemenang Sulsel sebagai salah satu narasumber itu berjalan dengan lancar. Selain khaeroni, narasumber lain diantaranya Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang, Ketua FKUB Prov. Sulsel, Abdurrahim Yunus, dan DR. John N. Palinggi.

sebelum memulai kegiatan Kakanwil Kemenag Sulsel bersama dengan Bupati Toraja Utara menabuh gendang sebagai simbol kegiatan ini secara resmi telah dibuka. Dalam sambutannya, Yohanis Bassang mengatakan bahwa suatu daerah tidak dapat dibangun oleh satu atau dua orang stakeholder saja, sehingga dibutuhkan sinergitas dari semua unsur.

"Baik dari unsur Pemerintah, Unsur Agama dan Unsur Masyarakat harus berkolaborasi bersama-sama membangun daerah ini, Sehingga diharap dalam seminar menghasilkan pokok-pokok pikiran terhadap Pemerintah, terhadap Masyarakat dan untuk kelangsungan hidup beragama di Kabupaten Toraja Utara serta kelangsungan hidup Bersosial maka kepada Tokoh Agama yang hadir ditempat ini agar mendukung kami dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Toraja Utara" ungkap Bupati Toraja Utara dalam sambutannya.

Khaeroni yang terbiasa mengawali pemaparan materi dengan membawakan pantun jenaka, disambut gelak tawa oleh seluruh tamu undangan. Dirinya mengatakan bahwa moderasi beragama di Toraja merupakan hal yang sudah tidak asing lagi.

"Berbicara mengenai moderasi beragama, kita harus memberikan ruang seluas luasnya bagi orang lain, diluar aspek yang bersifat dogmatis dan erotis" tutur Khaeroni.

Kakanwil Kemenag Sulsel itu  juga menjelaskan terkait pekan merdeka toleransi yang sukses digelar pada 13 sd. 20 agustus 2022 lalu bertujuan untuk mengajak dan memberikan ruang bagi seluruh kalangan masyarakat terutama di Sulawesi Selatan berbicara dan mengeskpresikan moderasi dan toleransi tidak hanya pada ruang yang tertutup.

"Pekan Merdeka Toleransi merupakan momentum untuk berbicara tentang moderasi dan toleransi, sehingga tidak hanya berhenti dan menjadi topik hanya dikalangan warga Kementerian Agama dan para pelayan keagamaan yang notabenenya memang sudah faham" tutupnya.

Pekan Merdeka Toleransi diawali pada tanggal 13 Agustus 2022 dengan Dialog dan Seni Toleransi Lintas Agama, kemudian, Pentas Seni Merdeka Toleransi, lalu dilanjutkan dengan Kemah Merdeka Toleransi lalu ditutup dengan Karnaval Merdeka Toleransi pada 20 Agustus 2022.

"saya ingin anak anak bertoleransi dan moderasi secara aktif diruang terbuka. Alhamdulillah kegiatan pekan merdeka toleransi terselenggara atas partisipasi secara personal, dan atas kerjasama dengan berbagai pihak," tutup Khaeroni.


Daerah LAINNYA