Benteng (Humas Selayar) Plt. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Hj. Suriani bersama dengan segenap staf Penmad laksanakan monitoring pelaksanaan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK) di Madrasah Aliyah Negeri Kepulauan Selayar pada hari Senin (24 Juni 2024).
Menurut Hj. Suriani yang juga adalah Kepala Seksi PD. Pontren di Kantor Kementerian Agama Kepulauan Selayar, Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan bertujuan untuk memperoleh data pedagogic dan professional guru madrasah, data manajerial, supervisi guru, pengembangan tenaga kependidikan lainnya bagi Kepala Madrasah dan peningkatan supervise akademik, evaluasi penelitian serta pengembangan bagi pengawas madrasah.
”AKGTK yang rencana berlangsung selama 2 (dua) hari ini bertujuan untuk memetakan kompetensi guru dan tenaga kependidikan kita yang berada di madrasah. Kita berharap agar pelaksanaan asesmen ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan bersama.” Ungkapnya saat pelaksanaan monitoring di lokasi asesmen kemarin.
Abdul Ma’arief, Proktor pelaksanaan asesmen menginformasikan bahwa AKGTK yang dilaksanakan akan melibatkan 122 (seratus dua puluh dua) peserta yang terdiri dari Kepala Madrasah dan Tenaga Kependidikan dari semua RA dan Madrasah se- Kepulauan Selayar. Lebih lanjut, Abdul Ma’arief juga jelaskan bahwa asesmen yang sementara berlangsung akan dibagi dalam 3 (tiga) sesi pada setiap harinya sehingga dapat tuntas dalam waktu 2 (dua) hari.
”Asesmen ini kita bagi dalam 3 (tiga) sesi dan setiap sesinya terdiri dari 20 (dua puluh) peserta. Hal tersebut juga tidak terlepas dari keterbatasan sarana dan prasarana yang ada.” Ungkapnya.
Sementara terkait dengan kendala yang dihadapi, Sukardi Syamsi, staf senior pada Seksi Pendidikan Madrasah menjelaskan bahwa kendala sempat terjadi pada sesi pertama pelaksanaan asesmen. Kendala yang dimaksudkan adalah tidak tersimpannya jawaban peserta di akhir pelaksanaan asesmen.
”Saat ini kita sementara menunggu kebijakan dari Pusat, sebab permasalahan tersebut dialami oleh semua wilayah yang melaksanakan asesmen.” Jelasnya.
Sukardi Syamsi juga menjelaskan bahwa kendala itu terjadi bisa disebabkan oleh banyak faktor yang salah satu di antaranya adalah keterbatasan server yang ada, apalagi tidak dilaksanakan simulasi lebih awal untuk mengetahui kemampuan dan kapasitas server. (myr)