Kemenag Maros

Sosialisasi Kampung Moderasi Beragama di Maros Berlangsung di Rumah Adat Kakaraengang Turikale

Sosialisasi rumah moderasi beragama yang berlangsung di rumah adat Kakaraengang Turikale Maros.

Maros (Humas Maros)-Sosialisasi kampung moderasi beragama dan pengukuhan Kelompok kerja (Pokja) 14 kecamatan di Kabupaten Maros berlangsung di rumah adat, Bola Loppoe Kakaraengang Turikale.

Berdasarkan laporan Ketua Panitia, yang juga merupakan Kepala Seksi Bimas Islam Kemenav Maros, Ramli, bahwa kegiatan diikuti 90 peserta dari penyuluh agama, tokoh lintas agama, dan tokoh masyarakat. Hadi pula, Ketua Dewan Adat Kakaraengang Turikale, Andi Muhammad Sata'.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros Muhammad, yang membuka kegiatan secara resmi menyampaikan bahwa untuk menguatkan moderasi beragama di masyarakat, penting mempelajari sejarah berkembangnya Islam di Maros.

“Moderasi beragama harus dipahami dengan baik. Harus didahului dengan pengetahuan jejak sejarah, tempat bersejarah berkembangnya Islam di Maros. Juga tokoh-tokoh penggerak berkembangnya Islam. Ini harus kita paham. Kita juga harus sempat menziarahi mereka. Ini artinya, kita mengirimkan doa dan menerima keberkahan. Ini tidak bisa ditinggalkan,” jelas Kakankemenag Muhammad, Kamis (15/6/2023).

“Penyuluh agama harus paham sejarah masuknya Islam di Maros. Agar, apa yang sudah dibangun oleh para leluhur tersambung baik kepada kita.

“Bisa saja generasi sekarang, karena mereka tidak mendapatkan asupan pengetahuan agama yang baik, tidak bisa menyambungkan kesejarahan ke-Islaman, mereka memandang enteng Islam”.

Terkait ini, sesaat sebelum membuka kegiatan, Kakankemenag Muhammad bersama jajaran dan Ketua MUI Maros KH Syamsul Khalik, berziarah di makan I Sanrima Daeng Parukka, Karaeng Turikale IV. Lokasi makam berada dalam kompleks Masjid Urwatul Wusqo, persis di depan Bola Loppoe Kakaraengang Turikale.

Ketua Dewan Adat Kakaraengang Turikale, Andi Muhammad Sata’, dalam kesempatan ini juga menyampaikan pentingnya menggali nilai-nilai luhur adat istiadat bangsa sebagai basis membumikan moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat.

Dalam kesempatan ini, hadir pula Kepala Bidang Penaizawa Kanwil Kemenag Sulsel, Abdul Gaffar. Dalam materinya, dirinya menyampaikan diantara tujuan dari program kegiatan kampung moderasi beragama adalah untuk melakukan penguatan-penguatan moderasi beragama hingga di level kampung.

Maka menurutnya, penting membangun sinergi dengan berbagai pihak: pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa, dan dengan berbagai stakeholder terkait.

Acara sosialisasi ditutup dengan pengukuhan Pokja Kampung Moderasi Beragama untuk 14 kecamatan di Kabupaten Maros, dengan masing-masing Kepala KUA sebagai Ketua Pokja. (Ulya)

 


Daerah LAINNYA