Parepare, (Humas Parepare) – Dalam rangka Survei Pemetaan Zona Integritas pada Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2022 maka Kepala Kepala Pusat Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama M. Arskal Salim GP berkunjung ke Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, Kamis (24/6/2021).
Kedatangan Kepala Puslitbang
disambut dengan hangat dalam sebuah pertemuan yang digelar dalam suasana penuh
keterbatasan serta penerapan protokol kesehatan di Aula Kantor Kemenag Parepare.
Terlihat hadir Kakan Kemenag
Parepare H. Abdul Gaffar, Kasubbag TU H. Muh. Amin, para kepala seksi, kepala
KUA, Koordinator Pengawas serta para pengawas, Kepala Madrasah Negeri, JFT dan
pelaksana pada masing-masing seksi.
Kakakan Kemenag mengawali
sambutannya dengan mengucapkan selamat datang kepada kepala Puslitbang.
“Ini adalah satu kesyukuran dan
berkah tersendiri atas kedatangan pak prof untuk melakukan survei subjek
terkait dengan Zona Integritas (ZI) yang kami lakukan, mudah-mudahan dengan
adanya arahan bapak kepada kami untuk melengkapi apa-apa yang dibutuhkan terkait
pelaksanaan Zona Integritas dapat kami laksanakanâ€, ungkapnya.
Kakan Kemenag berharap kerja sama
dari semua pihak guna mewujudkan hal tersebut. “Tentu ada item-item yang harus
dilengkapi terkait dengan intergritas dari kementerian agama dalam melakukan pelayanan-pelayanan
terkait dengan pelaksanaan Zona Integritas khususnya di Kemenag Parepare, menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Meski
ini terlihat sulit, namun akan mudah jika dilakukan secara bersama-sama, serta komitmen
dalam melaksanakanâ€, ucapnya.
Sementara itu Kepala Puslitbang
M. Arskal Salim dalam pengarahannya menyampaikan tujuan kedatangannya guna
melakukan monitoring (spotcheck) ke beberapa satuan kerja terpilih salah satunya
kemenag Parepare.
“Zona Integritas adalah sebuah
bagian dari langkah untuk mengimplementasikan dan melaksanakan reformasi
birokrasi di setiap satker, sehingga kami bertugas mengecek satker yang layak
untuk dinominasikan layak sebagai WBK dan WBBMâ€, ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa
program ZI bertujuan untuk mampu mengembangkan budaya kerja birokrasi yang anti
korupsi bebas melayani, berkinerja tinggi dan memberikan pelayanan berkualitas.
“, Kita sebagai satker kemenag yang memberikan pelayanan dan bersentuhan langsung
dengan masyarakat sehingga perlu memberikan pelayanan berkualitas kepada
masyarakatâ€, tambahnya.
Menurutnya dari ribuan satker di
bawah naungan kemenag, hampir seperduanya adalah satker yang memberikan
pelayanan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Terakhir, peserta diberikan instrument
pemetaan zona intergritas pada kementerian agama tahun 2021 yang harus diisi
melalui link yang telah dibagikan.
Instrumen tersebut nantinya menjadi salah satu penilaian layak tidaknya satker masuk nominasi WBK dan WBBK.