Kegiatan PPTQ An-Nail Gowa

Target Sehari 2 Lembar, Ahmad Hafizh Tuntas Hafal 30 Juz di PPTQ An Nail Gowa

Ahmad Hafizh berhasil hafal Qur'an dalam 4 Tahun

Bontomarannu (Humas Gowa). Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an An Nail Gowa kembali bersuka cita dan bergembira atas raihan prestasi yang ditorehkan oleh salah satu santrinya yang mampu menyelesaikan hafalan 30 Juz pada, Rabu (26/7/2023).

Santri berprestasi tersebut adalah Ahmad Hafizh yang saat ini duduk di kelas XI tingkat Ulya PPTQ An Nail. Putra dari Amir Syam dan Helda Mustika ini berhasil menyelesaikan setoran hafalan 30 juz tepat di tahun ke empat ia berada di Pondok An Nail.

Sama dengan para santri sebelumnya yang lebih dulu hafal Qur'an. Ia juga termasuk santri yang berprestasi dengan semangat menghafal yang luar biasa dan penuh perjuangan bahkan ia programkan untuk dirinya bahwa dalam sehari ia harus hafal sebanyak 2 lembar. Hal tersebut terungkap ketika ia dihubungi sesaat setelah menyetorkan hafalan terakhirnya.

Menurut Ahmad, sejak dirinya memutuskan untuk lanjut ke tingkat Ulya di An Nail, ia sudah berkomitmen pada diri untuk berubah. Jika di Wustha dulu ia santai saja dalam menghafal dan bahkan cenderung tidak punya target. Tapi hal itu berubah ketika lanjut di Ulya.

"Saya sudah mulai berfikir saya harus hafal 30 juz. Maka sejak saat itu saya targetkan pada diri saya untuk wajib menghafal sebanyak 2 lembar setiap harinya. Dan Alhamdulillah dengan izin Allah di awal tahun ajaran ini saya bisa menyelesaikan hafalan 30 juz," tutur Ahmad.

Ahmad Hafizh, pemuda yang berasal dari ujung utara Tanah Borneo tepatnya dari Tarakan, Kalimantan Utara ini, juga mengungkapkan bahwa hafalannya ia persembahkan untuk kedua orangtuanya yang terus mendoakan dan mendukungnya selama ini.

Sementara itu, orang tua dari ananda Ahmad Hafiz ketika dihubungi via chat WA mengungkapkan rasa haru, syukur dan bangganya atas prestasi yang diraih oleh anaknya.

Amir, orang tua Ahmad mengaku saat disampaikan kabar tersebut, perasaannya campur aduk, terharu, bersyukur, dan bangga. Bersyukur Ahmad bisa menuntaskan hafalan 30 Juz. Ia tahu itu bukan hal yg mudah, walaupun selama ini hanya bisa membersamai prosesnya dari jauh.

Menurut penuturanannya, saat liburan di rumah, Ahmad selalu konsisten dengan memuraja'ah dan menambah hafalan baru tanpa meninggalkan birul walidain. "Ramadhan lalu, Alhamdulillah ananda juga ikut jadi Imam sholat tarwih di masjid dekat rumah kami," imbuhnya.

Ia pun menitip pesan kepada ananda Ahmad dan teman-temannya agar tetap istiqomah, tawadhu dengan apa yang sudah dicapainya karena semuanya itu atas izin Allah bukan karena kemampuan ananda semata.

Hafalan 30 juz ini menurutnya hanya tangga awal menjadi seorang penuntut ilmu. Jika tidak dipahami dan tidak diamalkan, maka hafalan ini tidak akan membawa manfaat apapun, bahkan bisa jadi bumerang.

"Ingatkan hadits Rosulullah tentang 3 orang yang pertama kali dilemparkan kedalam neraka? takutlah, takutlah, takutlah nak! takutlah jika hafalanmu berbalik menjadi musuhmu. Luruskan niat karena Allah semata, jagan berhenti hanya sampai menghafalnya, pahamilah, amalkanlah, dakwahkanlah dan bersabarlah di dalamnya," ucap orang tua Ahmad via chat WA. (NS/OH)


Daerah LAINNYA