Bacari (Humas Bulukumba) - Seluruh Peserta didik Kelas VI MIN 1 Bulukumba mengikuti ujian praktek hari terakhir dengan mata pelajaran SBDP. Adapun Materi praktek yakni Tari Kreasi Daerah dan Nusantara.
Adapun tujuan diangkatnya materi ini untuk memperkenalkan kepada peserta didik tentang berbagai jenis tarian daerah di sulawesi selatan yang menjadi salah satu kekayaan budaya daerah yang harus dilestarikan.
Menurut salah seorang panitia UM MIN 1 Bulukumba, Marniati yang menyaksikan langsung penampilan peserta didik pada hari itu, menerangkan bahwa sejumlah peserta didik telah mempersiapkan materi ujian yang diberikan dan belajar menari secara tim, yakni sehari sebelum proses penilaian.
"Para peserta didik masing masing memilih anggota kelompok dan jenis tarian yang akan dipraktekkan. Pada penampilan pertama, kelompok peserta didik menampilkan Tari kreasi Asal daerah Papua, "Yambe Yangko Yambe" dan penampilan yang kedua ini, peserta didik lainnya akan menampilkan Tari Kreasi Asal daerah sulaweai Selatan, "Lipa' Sabbe". Ungkapnya saat dimintai keterangan oleh humas, Selasa (24/05/2022).
Ditempat berbeda, Sri Muliani selaku guru SBDP di MIN 1 Bulukumba, menjelaskan bahwa jenis tarian yang diperagakan oleh peserta didik pada penampilan kedua ini yakni Tari Kreasi Daerah "Lipa' Sabbe". Artinya Sarung Sutra asli kota Sengkang sulawesi Selatan. Tuturnya saat ditemui oleh humas diruang guru.
"Sesuai informasi yang kami peroleh dari keluarga dan kerabat dari kota Sengkang, bahwa Nama Lipa’ Sabbe sendiri berasal dari bahasa Bugis yang artinya sarung sutra. Dalam pemakaiannya, Lipa’ Sabbe digunakan sebagai bawahan sarung yang dipadukan dengan jas tutup bagi laki-laki". Ungkap Sri Muliani
Ditambahkannya, Untuk perempuan, sarung ini dikenakan sebagai bawahan dari baju bodo, di mana biasanya salah satu ujung Lipa Sabbe’ dibiarkan menjuntai dan cukup dipegang menggunakan tangan kiri. Khusus untuk pertunjukan tari tradisional, umumnya Lipa’ Sabbe akan digulung di bagian punggung dengan simpul menyerupai kipas.
"Sarung tenun sutra Bugis ini tentunya menjadi salah satu gambaran nyata akan keelokan dan kekayaan budaya Sulawesi Selatan, di mana tiap helai benang, motif, corak serta warna, mencerminkan harapan kebaikan dari sosok penenun di balik keindahan Lipa’ Sabbe". Terangnya
Lanjut disampaikannya bahwa Penampilan peserta didik pada hari itu, sangat memukau para juri dan penonton. Bahkan kepala MIN 1 Bulukumba, Nelvy beserta dewan guru turut bersorak saat menyaksikan penampilan tarian tersebut. Tutup Sri Muliani (Ady)