Pallangga, (Humas) - Masjid atau mushalla sebagai "Rumah Allah†menjadi tempat bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah shalat baik wajib maupun sunnah. Namun, tak dipungkiri, banyak di antara pembangunan masjid atau mushala itu yang 'abai' dalam menentukan arah kiblatnya. Terkadang ditemukan pembangunan dijalankan tanpa mengatur posisi kiblat yang benar. Salah satunya yang terjadi pada pembangunan Masjid Baitul Makmur, Desa Taeng kecamatan Pallangga.
Setelah dilakukan pengukuran, ternyata melenceng 9° dari arah kiblat yang seharusnya 301° menjadi 292°. Hal tersebut disesalkan oleh H. Arsyad, salah seorang anggota tim kalibrasi kiblat yang bertugas melakukan pengukuran hari ini, Kamis (13/08).
Meurutnya, seharusnya masjid atau musholla yang akan dibangun melakukan pengukuran terlebih dahulu untuk menentukan arah kiblat yang benar sebelum peletakkan batu pertama pembangunan. “agar tidak terjadi seperti ini, sudah banyak kami temukan, kiblat yang melenceng beberapa derajat dari yang seharusnya,†ungkapnya.
Pengukuran yang dilakukan pada pukul 11.05 WITA itu mendapatkan hasil kalibrasi, Lintang Tempat : -5,1970 dan Bujur Tempat: 119,4368. Setelah dilakukan pengukuran, tim kalibrasi dan pihak pembangunan masjid Baitul Makmur melakukan penandatanganan berita acara yang menjadi dasar mendapatkan sertifikat. (OH)