Tim Kanwil Kementerian PUPR Sulawesi Selatan Kunjungi MTsN 1 Kepulauan Selayar

Tim Kantor Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) saat berkunjung ke MTsN 1 Kep. Selayar

Lembang Sappadang (Humas Selayar) Tim dari Kantor Wilayah  Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sulawesi Selatan mengunjungi MTsN 1 Kepulauan Selayar, Senin (06/11/2023).

Kunjungan ini dalam rangka melengkapi data rencana rehabilitasi gedung kelas MTsN 1 Kepulauan Selayar yang kondisinya semakin memprihatinkan. Kondisi tersebut disebabkan oleh  kontur tanah yang bergeser, yang membuat lantai di atasnya menjadi retak dan meninggalkan lubang besar. Kondisi serupa juga terjadi pada dinding gedung.

Rombongan Tim dari Kanwil Kementerian PUPR ini diterima oleh Nur Wahidah, salah seorang guru Madrasah. Setelah menyampaikan maksud kedatangannya, tim yang berjumlah 3 orang tersebut langsung meninjau lokasi dan mengukur tingkat kerusakan setiap sudut ruangan mulai dari gedung bagian depan sampai bagian belakang. Menurut ketua Tim, kelayakan  renovasi MTsN 1 Kepulauan Selayar ini sangat tergantung pada keputusan seminar hasil kunjungan tim.

“Jika hasil kunjungan kami ini disetujui dalam seminar dan MTsN 1 Kepulauan Selayar dinyatakan layak untuk direnovasi, maka gedung A yang terdiri dari beberapa ruang kelas sampai ke WC harus direnovasi total”, ujar Muhammad Reyhan yang merupakan ketua tim.

Kunjungan tim dari Kementerian PUPR Sul-Sel yang ketiga kalinya tersebut bertujuan untuk melihat kondisi secara langsung sekaligus mengukur tingkat kerusakan dari bangunan yang ada. Selain itu, tim dari PUPR juga melakukan pemotretan lokasi menggunakan drone untuk mendokumentasikan kondisi MTsN 1 Kepulauan Selayar dari udara.

Nur Wahida yang rutin mendampingi dan menjamu setiap kali tim dari PUPR datang berkunjung ke MTsN 1 Kepulauan Selayar menyampaikan harapannya agar MTsN 1 Kepulauan Selayar benar-benar memenuhi syarat untuk direnovasi oleh Kementerian PUPR. “Mari kita berdoa mudah-mudahan madrasah kita mendapat anggaran rehabilitasi dari Kementerian PUPR”, harapnya.

Beliau juga menambahkan bahwa kondisi gedung sekolah saat ini benar-benar sangat berbahaya bagi keselamatan siswa. “Kondisinya benar-benar sangat memprihatinkan. Saya sempat menunjukkan tegel lantai di kelas IX  kepada tim. Saking besarnya lubang yang ada di lantai kelas, tangan saya saja sudah bisa masuk. Saya hanya berharap  mereka bisa melihat kalau lantai dan dinding gedung ini sangat berbahaya bagi siswa”, ungkap Nur Wahida.

Tim dari Kementerian PUPR mengungkapkan, setelah kembali mereka akan menyampaikan semua laporan dari hasil pengukuran dan dokumentasi dalam seminar hasil kunjungan, sebagai bahan referensi dalam pengajuan bantuan rehabilitasi bangunan sekolah Madrasah oleh Kementerian PUPR.  (il)


Daerah LAINNYA