Mandai (Humas Maros)- Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK) tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Maros dilaksanakan serentak mulai hari ini, Senin, (9/5/2022). Tak terkecuali juga di MI Makkaraeng.
Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi menjadi sangat perlu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh madrasah sebagai institusi pendidikan formal yang mendapat pengaruh langsung dari kemajuan tersebut.
Sementara itu, pelaksanaan UMBK dilaksanakan selama 6 hari dari tanggal 9-14 Mei 2022. Di MI Makkaraeng jumlah peserta Ujian Madrasah (UM) keseluruhannya 17 orang. Sehingga kalau dirinci berdasarkan jenis kelamin yakni peserta ujian laki-laki 9 orang, dan yang perempuan 8 orang.
UM tahun 2022 dilaksanakan cukup berbeda dengan pada tahun-tahun sebelumnya, penggunaan aplikasi ujian menjadi pembeda.
Penggunaan aplikasi ujian memberikan banyak manfaat, diantaranya peserta didik dianjurkan mahir menggunakan teknologi, hemat biaya dan mengurangi sampah kertas serta sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan agar tetap bersih.
Ahmad Darussalam selaku Proktor MI Makkaraeng mengatakan, sekarang ini era digitalisasi tuntunan jaman. “Pertama, jelas kalau masih manual kapan kita mau melatih anak-anak untuk berdigitalisasi. Yang kedua, kita sudah tidak menggunakan kertas, efektif biaya penggandaan, kalau kertas selesai ujian jadi sampah. Nah dengan aplikasi ujian ini salah satu tujuan utama ya kita peduli lingkungan mengurangi sampah”.
“Kalau menggunakan kertas atau manual setelah selesai ujian kadang anak-anak kalau kertas ujian dikumpulkan di sekolah akan menjadi sampah di sekolah, kalau kertas ujian dibawa pulang biasanya anak-anak itu dihambur begitu saja”, lanjutnya.
Ketua panitia ujian sekolah menambahkan terkait alat yang dipakai peserta didik saat mengikuti ujian berbasis komputer beragam, baik itu menggunakan handphone, laptop dan komputer.
“Kalau di aplikasi ujian ini ada yang bisa menggunakan laptop ada juga yang menggunakan HP tergantung dari siswanya. Bisa pakai laptop, pakai HP, pakai komputer”, tambah Suriana Sudding, selaku ketua panitia UM.
“Kalau memang ada siswa tidak memiliki fasilitas untuk digunakan, ada fasilitas, perangkat yang disiapkan dari sekolah yang akan digunakan oleh siswa tersebut”, tutup Suriana Sudding. (Rahmani/Ulya)