Usai Ikuti Penguatan Kompetensi Pengawas Madrasah, Aris Ungkap Keberhasilan Dan Tantangan Madrasah D

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Maros, (Inmas Maros) - Pengawas madrasah memiliki peran strategis dalam peningkatan mutu pendidikan madrasah. Regulasi seputar dunia pendidikan madrasah harus dikawal sehingga bisa mengantarkan madrasah pada tujuan keberadaannya. Karena itu, kompetensi pengawas perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan Peningkatan Kompetensi Pengawas Madrasah (PKKM)Tingkat Sulawesi Selatan yang digelar di Aula Kemenag Kab. Bone Sabtu lalu. Kegiatan ini dihadiri pengawas madrasah Kabupaten/Kota tingkat Sulawsi Selatan selama dua hari 6 s/d 7 September 2019 lalu. Kemenag Kab. Maros mengutus tiga pengawas madrasah yakni H. Aris, S.Ag, MA, Muh. Akib, M.Pd.I dan M. Budiman, M.Pd. Kegiatan berlangsung dalam bentuk presentasi materi oleh Kabid Penmad Kemenag Sulsel dan diskusi.

Saat ditemui diruang Pengawas Madrasah Kemenag Maros (Jumat, 13/09/19), Aris mengapresiasi kegiatan penguatan kompetensi seperti ini dan memang sangat dibutuhkan pengawas madrasah dalam penilaian kinerja guru dan kepala madrasah. Aris lebih jauh membeberkan kemajuan madrasah sangat ditopang oleh akademik dalam hal ini tenaga pendidik, sarana dan prasarana dan proses belajar. Perkembangan madrasah di Kabupaten Maros mengalami kemajuan. Dari sisi kuantitas terdapat pertumbuhan dengan jumlah existing saat ini yakni 27 Raudhatul Athfal (RA), 27 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 46 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 32 Madrasah Aliyah (MA). Pertumbuhan jumlah ini diikuti oleh meningkatkan minat para wali murid di Maros memasukkan anaknya ke Madrasah. Secara kualitas, tidak bisa dipungkiri, beberapa madrasah di Maros sudah bisa sejajar kemampuan akademiknya dan ekstra kurikulernya dengan sekolah umum. Misalnya DDI Aliritengngae yang mendapat juara pada event event Chemistry Smart Challenge (CSC) yang digelar Fakultas MIPA Universitas Hanuddin Makassar medio Maret 2019 lalu.

Namun demikian menurut Aris, masih banyak pekerjaan rumah untuk membenahi madrasah. Diantaranya adalah dari sisi akademik penambahan jam les untuk para siswa. Guru-guru madrasah perlu memiliki siswa binaan sesuai dengan potensi anak , sarana dan prasarana harus dibenahi dan media pembelajaran dilengkapi serta akses jaringan internet belum seluruhnya tersedia. selain itu, Pengembangan kompetensi guru juga dinilai belum maksimal terutama di madrasah yang kurang siswanya. Aris menyebutnya sebagai tantangan bersama seluruh pihak agar madrasah lebih maju sejajar dengan sekolah pada umumnya. (dlf/arf)


Daerah LAINNYA