Soppeng (Humas) -- Sebagai wujud moderasi beragama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng Afdal, S.Ag.,MM berziarah ke makam La Galiti salah satu tokoh Agama yang pertama kali memeluk dan menyebarkan ajaran Kristen di Kabupaten Soppeng.
Makam La Galiti berlokasi di Pekuburan Lappa Cabbu Kelurahan Botto Kecamatan Lalabata.
Dalam ziarah tersebut, Kakan Kemenag didampingi pejabat eselon IV antara lain Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi, Kepala KUA Kecamatan, dan Kepala SD Kristen Oikumene 041 Soppeng.
Dalam sejarahnya yang disampaikan oleh Kepala SDK Oikumene, Yoice Ocktovina Soroeday mengungkapkan bahwa La Galiti mendapatkan Al Kitab dari Colporteur Zending Ge Reformeerd dalam aksara Lontara Bugis pada 24 Oktober 1939. Kemudian dibaptis pada tanggal 14 Februari 1940 Gereja Immanuel Balai Kota Makassar.
Tak berselang lama setelah dibaptis, La Galiti kembali ke Kabupaten Soppeng dan menjadi penginjil di sejumlah perkampungan. Dia mengadakan pelayanan di rumah-rumah penduduk yang berhasil diajak untuk memeluk Kristen, hingga pada 6 Maret 1940 melakukan pembaptisan massal sebanyak 142 orang di Batu pute.
"Ini adalah penerapan konsep moderasi beragama yang dijunjung tinggi oleh Kementerian Agama. Tak hanya sesama umat Muslim, tapi kita juga harus menghargai perjuangan tokoh agama lainnya," ujar Kakan Kemenag.
Menurut Kakan Kemenag, moderasi beragama adalah sesuatu yang dibutuhkan ditengah-tengah konteks masyarakat majemuk seperti di Indonesia untuk menciptakan kehidupan yang lebih damai. Hal ini mencerminkan adanya kerukunan umat beragama di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, sesuai dengan program yang dicanangkan Kementerian Agama RI.
"Sebagai tonggak utama dalam pelaksanaan Moderasi Beragama, pegawai Kemenag Soppeng harus memberikan contoh semangat keberagaman dan kerukunan antar umat beragama agar bisa menjadi teladan kepada semua pemeluk agama, serta indahnya perbedaan dan kerukunan dalam beragama" pungkas jebolan Pesantren DDI Mangkoso ini. (afr)