Jakarta (Kemenag Sulsel) --- Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Muh. Tonang, Bersama dua peserta asal Kemenag Sulsel yakni Pembimas Buddha Pandit Amanvijaya dan Kakankemenag Sidrap Muhammad Idris Usman Berhasil menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXXVII dengan Nilai Memuaskan.
Muh. Tonang dinilai sukses mempersembahkan Proyek Perubahannya yang mengangkat konsep LEMPU (Toleran, Moderat, Adaptif, dan Unggul), merupakan upaya mengangkat kearifan lokal menjadi salah satu citra hidup di dalam kehidupan bermasyarakat. LEMPU ini akan dijadikan Strategi Pengembangan Ekosistem Penggerak Moderasi Beragama pada Kementerian Agama Sulsel.
“LEMPU Itu adalah hal yang substantif, salah satu nilai lokalitas yang tidak sekedar dimiliki oleh masyarakat Sulsel tetapi menjadi pewarna bagi bangsa ini ketika menghadapi dinamika kehidupan,” jelasnya.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang hadir menutup secara resmi PKN II Angkatan XXXVII menekankan kepada seluruh peserta tentang pentingnya peran pemimpin yang tidak hanya memiliki kemampuan sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai manajer.
“Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya mampu memimpin, tetapi juga mengelola dan memberikan solusi tanpa harus mencari kambing hitam,” ujar Menag di Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag RI di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Menurut Menag, menjadi seorang pemimpin yang proaktif berarti tidak bekerja berdasarkan suasana hati. Seorang proaktif bekerja dengan tujuan, target, dan mengedepankan orientasi sistem.
“Mari kita sama-sama meninggalkan karakter reaktif dan bertransformasi menjadi pribadi yang proaktif serta objektif dalam menghadapi tantangan,” katanya.
Di era digitalisasi ini, Menag berharap kepada seluruh alumni PKN untuk memahami transformasi digital bukan hanya soal penggunaan komputer, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan layanan yang lebih baik.
“Digitalisasi adalah tentang beradaptasi dengan sistem dan pola kerja yang lebih modern, efektif, dan berkelanjutan,” tegas Menag.
Pada kesempatan tersebut, Menag juga mengapresiasi kepada para narasumber yang terlibat langsung pada PKN, dan menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang diberikan kepada Kementerian Agama untuk melaksanakan PKN II.
Sebelumnya, Kepala Badan (Kaban) Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kmenterian Agama Suyitno, melaporkan bahwa PKN Tingkat II telah berlangsung mulai 15 Juli hingga 9 November 2024.
“PKN Tingkat II ini diikuti sebanyak 59 peserta berasal dari berbagai instansi, termasuk Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, MPR, KPK, Kejaksaan Agung, Polri, dan Lembaga Administrasi Negara (LAN),” terang Kaban.
Kaban mengungkapkan, dalam pelaksanaan PKN telah dilakukan evaluasi terhadap peserta sebagai upaya untuk melihat keberhasilan para peserta pelatihan. Evaluasi tersebut meliputi empat jenis yang menjadi penentu kelulusan, meliputi Evaluasi Akademik, Pembelajaran Lapangan, Evaluasi Aktualisasi Kepemimpinan, Evaluasi Sikap Perilaku.
Upacara pelepasan peserta PKN ini dihadiri Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Basseng M.Ed, para pejabat eselon I Kemenag, serta para pejabat eselon II BMBPSDM. (Wrd)