Makassar, (Inmas Makassar) - Tanpa terasa Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji Kecamatan akan berakhir, seluruh penyelenggara yang notabene merupakan aparat KUA se-Kota Makassar telah berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah calon haji di masing-masing kecamatan.
Bentuk pelayanan yang dilakukan salah satunya mengoptimalkan materi bimbingan, menghadirkan pemateri yang berkompoten dan berpengalaman dibidang pelayanan dan pelaksanaan haji, menyiapkan perangkat penunjang acara, serta penyediaan konsumsi yang cukup untuk seluruh peserta, terang Kakankemenag Makassar Muhammad Nur Halik, S.Sos, MA, saat memaparkan materi Kebijakan Pemerintah dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji di Hotel Denpasar.
Ditambahkan, bahkan jauh sebelum pelaksanaan bimbingan manasik, sudah dilakukan pendampingan jamaah calon haji. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk lebih awal mengidentifikasi jamaah yang belum lancar mambaca Alqur'an, belum tahu tatacara bersuci dan shalat, serta pengenalan lebih awal tentang perjalanan ibadah haji, jelasnya di hadapan peserta bimbingan Kec. Panakkukang dan Ujungpandang, Selasa (3/7/2018).
Dijelaskannya, bila ditemukan ada jamaah calon haji yang belum tahu mengaji, maka akan dilakukan pendampingan sampai tahu mengaji, belum tahu tatacara bersuci akan diajarkan, dan yang belum mengerti tata cara shalat akan dituntun. "Pelayanan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Kementerian Agama melaksanakan kewajibannya kepada jamaah", jelasnya penuh semangat.
Ditambahkan lagi bahwa Kementerian Agama untuk tahun 2018 berkomitmen memenuhi Capaian Indeks Prestasi Kepuasan Pelayanan hingga 85 persen. "Karena itu layanan tahun ini sangat berbeda dengan tahun tahun sebelumnya", tegasnya. Selaku pemateri di Hotel Denpasar, di hadapan peserta bimbingan manasik, Ia mengumbar bentuk-bentuk layanan yang mesti diterima oleh jamaah, mulai dari pendampingan pra manasik dan bimbingan manasik, memperoleh layanan selama di atas pesawat, mendapatkan layanan selama berada di pemondokan, layanan konsumsi serta layanan transportasi selama di Arab Saudi, umbarnya.
Sebelum mengakhiri paparannya, Nur Halik yang juga selaku Ketua Kloter satu ini mengingatkan kepada peserta untuk senantiasa melapor kepada petugas bila ingin meninggalkan rombongan ataupun pemondokan, "Tolong, janganki merasa diri lebih pintar dari petugas, merasa sudah tahu jalan sehingga mau jalan sendiri tanpa melapor kepada petugas, begitu hilang baru kasak-kusuk salahkan petugas", paparnya. "Ini yang terpenting, jaga niat, etika dan sikap selama menjalankan proses ibadah, jauhilah sikap ujub, riya', dan sikap sombong, pasrahkan semua kepada Allah swt., terakhir, mohon kepada seluruh jamaah agar bekerjasama dengan petugas haji" pesannya menutup materinya. (Syh/arf)