Berkunjung ke Sulsel, Ternyata Begini Tujuan Pak Kabid Kemenag Kaltara

Makassar (Humas Kanwil) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan menerima kunjungan Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Utara beserta rombongan yang disambut di ruang kerja kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Selasa 13 Desember 2022.

Kedatangan Kepala Bidang PHU dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Kaltara, H. Muh. Saleh didampingi 9 orang yang terdiri atas Subkoordinator Urasi dan Bina KUA, Ketua dan pengurus Assosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kaltara, kepala KUA dan satu orang staf ini disambut oleh Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf, H. Muhammad Gaffar, didampingi tiga Subkoordinator pada Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel.

Secara khusus H. Muh. Saleh yang akrab dipanggil Pak Kabid menyampaikan tujuan kunjungan ke Kemenag Sulsel dalam rangka studi terkait pengelolaan dan pelaksanaan program revitalisasi Kantor Urusan Agama sekaligus bersilaturrami dengan pengurus Assosiasi Penghulu Republik Indonesia di Sulsel.

"Secara umum kunjungan ini bertujuan untuk bertukar informasi terkait program Bimas Islam dan secara khusus bermaksud melihat secara langsung penyelenggaraan program revitalisasi KUA, sekaligus bersilaturrahmi dengan pengurus APRI Sulsel untuk bertukar informasi terkait pengembangan kepenghuluan"

Pak Kabid juga menyampaikan gambaran potensi wilayah Bimas Islam di Kalimantan Utara diantaranya kurangnya SDM fungsional penghulu, kecamatan yang belum memiliki KUA dan juga daerah yang tidak dapat dijangkau karena sulitnya akses, serta minimnya jumlah penduduk.

“Berbeda dengan Sulsel, di Kalimantan jumlah penduduk sangat sedikit hanya berkisar 690 ribuan orang, sehingga potensi dan ragam problematikanya pun minim. Dari empat Kabupaten terdapat wilayah yang sulit dijangkau melalui akses darat, bahkan di wilayah Kabupaten Tana Tidung terdapat kecamatan yang belum memiliki Kantor KUA, diperparah lagi kurangnya jumlah tenaga fungsional penghulu” jelas Saleh. 

Menanggapi hal tersebut, Subkoordinator Bina Lembaga dan Sarpras KUA dan Sistem Informasi Urais, H. Sawedi menuturkan kondisi KUA di Sulsel yang masih mengalami kendala akses dan kecamatan yang belum memiliki KUA.

“Alhamdulillah KUA di Sulsel untuk gedung KUA yang dibangun menggunakan anggaran SBSN secara keseluruhan berjumlah 112, sedangkan yang masuk program revitalisasi dari segi fisik untuk saat ini sudah ada 26 KUA”. 

Namun demikian, lanjut Sawedi, di Sulsel juga masih ada kecamatan yang belum memiliki KUA, seperti di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, dan beberapa kecamatan di Tana Toraja dan Toraja Utara. Sedangkan untuk kendala akses juga ada yang dialami oleh penghulu di Kabupaten Luwu Utara khusus di Kecamatan Seko yang medannya harus ditempuh menggunakan kuda. 

Andi Moh. Rezki Darma, selaku Subkoordinator Seksi Kepenghuluan dan Fasilitasi Bina Keluarga Sakinah Bidang Urais ini memaparkan bahwa mengenai pengembangan kepenghuluan sampai saat ini sudah diupayakan setiap wilayah memiliki fasilitator baik pada program layanan bimbingan perkawinan calon pengantin, bimbingan remaja usia sekolah bahkan hingga bimbingan keluarga Sakinah. Meski demikian penghulu melalui organisasi APRI diminta untuk terus melakukan pengembangan kompetensi dan terus melakukan koordinasi dengan kepala Seksi Bimas Islam di tingkat Kabupaten Kota temasuk di Bidang Urais pada tingkat wilayah. 

Turut hadir H. Muhammad Nur Subkord Seksi Kemasjidan Hisab Rukyat dan Bina Syariah serta penanggungjawab Seksi Paham Keagamaan dan Kepustakaan Islam Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel, Ambo Tuo. 
Usai penyambutan di ruang Kakanwil Kemenag Sulsel, rombongan melanjutkan perjalanan menuju KUA Kecamatan Biringkanaya didampingi Andi Rezki Darma dan Sawedi.


Wilayah LAINNYA