Makassar, HUMAS KEMENAG – Kepala Kantor Wilayah Kemenetrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, HM Tonang menghadiri kegiatan yang digelar oleh Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) bertajuk Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Digital dan Penguatan Moderasi Beragama Bagi Guru PAI Tingkat PAUD/TK.
Kegiatan yang diagendakan berlangsung selama tiga hari, mulai 23 sampai 25 Juli 2024 di Hotel Lynt Makassar ini melibatkan narasumber dari pakar agama, akademisi serta praktisi pendidikan. Adapun pesertanya adalah para Kepala Seksi Pendidikan Madrasah dan guru PAI tingkat PAUD se Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai mandatori direktorat PAI 3K (kualifikasi, kompetensi dan mesejahtraan) serta hasil Rakor bidang PAI yang salah satunya ialah pembinaan Guru PAI tingkat PAUD/TK.
Kakanwil Muhammad Tonang berharap kegiatan ini dapat menghasilkan formula rekognisi yang luar biasa bagi guru-guru PAUD, dimana PAUD harus mendapatkan perhatian yang serius.
“Guru PAUD/TK adalah profesi luar biasa dengan dedikasinya dalam memberikan treatmen khusus bagi tumbuh kembang peserta didik, usia emas mereka lebih banyak bermain dan meniru,” ujarnya.
Lanjut, dirinya menjelaskan tentang berbagai cara dalam memberikan pendidikan dan pendalaman bagi anak PAUD dan TK, baik melalui lagu, cerita, tari dan dongeng.
Dengan cara demikian, kata Kakanwil, pendidik mampu merangsang tumbuh kembang peserta didik agar lebih peka dan peduli pada lingkungan sekitar.
Ia juga menjelaskan bahwa penanaman pemahaman nilai-nilai moderasi beragama bagi siswa PAUD dan TK bisa dilakukan dengan pendekatan bermain yang menyenangkan.
“Penanaman nilai-nilai keagamaan dimulai dari tingkat dasar. Guru PAID/TK silahkan berinovasi, tingkatkan kompetensi anda, serap semua materi materi yang diberikan agar mampu dikembangkan dan diterapkan ditempat tugas masingmasing,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua Tim Kerja PAUD/TK dan Pengawas, Hajerah dalam laporannya menyampaikan jika kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi pembelajaran berbasis digital, penguatan serta pemberian pemahaman moderasi beragama.
“Agar peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran PAI Berbasis digital.” tuturnya. (Diah)
