Maros, (Kemenag Maros) - Menggelar proses aqad nikah di KUA mungkin belum begitu familiar di masyarakat khususnya warga Kabupaten Maros. Ada kesan bahwa menikah di KUA itu cenderung mengundang banyak pertanyaan dan pernyataan yang negatif sehingga sebagian masyarakat menghindarinya.
Diantara pertanyaan dan pernyataan itu adalah Kenapa Menikah di KUA? Atau menikah di KUA "Ada apa-apanya". Ada juga anggapan bahwa menikah di Kantor KUA Kecamatan tidak sakral dan hikmat. Inilah yang setidaknya stigma yang muncul dibenar masyarakat sehingga sebahagian menghindari untuk menggelar aqad nikah di kantor KUA Kecamatan.
Stigma seperti inilah yang hendak dihilangkan sedikit demi sedikit oleh Kakan Kemenag Maros Drs.H. Syamsuddin, M.Ag bahwa tidak benar stigma menikah di KUA itu berarti "bermasalah" dan kurang sakral. Terbukti Kepala Kantor Kemenag Maros ini memilih Balai Nikah KUA Kecamatan Lau Kabupaten Maros menjadi tempat digelarnya aqad nikah putri ke-duanya yakni Ulfa Hidayati, MM yang menikah dengan Muhajir Abdullah, ST. "Ini bisa menjadi contoh, agar masyarakat juga terdorong dan menghilangkan image negatif", Uangkapnya. Drs.H. Syamsuddin, M.Ag juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di KUA karena bisa membantu meringankan beban masyarakat disamping itu juga bisa lebih praktis.
Ulfa Hidayati, MM dengan Muhajir Abdullah telah menikah di Balai Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lau Kabupaten Maros, Rabu 25 Oktober 2017 pukul 10.00 wita. Proses aqad nikah berlangsung dengan hikmat dan semarak dengan hadirnya keluarga kedua mempelai. Aqad nikah yang berlangsung hidmat ini tidak lepas dari pelayanan Kepala KUA Kecamatan Lau dan penghulu serta seluruh staf.
Layout ruanganpun terasa sangat lazim sebagaimana biasanya karena juga terdapat pelaminan, tenda dan pernak pernik khas pengantin. Tentu, tidak ketinggalan kue bosara, penganan yang khas dijadikan jamuan bagi para tamu dalam pernikahan menambah akrab suasana. Selamat kepada mempelai, teriring doa : Barakallahulaka, wabaraka 'alaika, wa jama'a bainakumaa fii khair. (dlf/arf)
