Ka.Kankemenag: Guru TPQ, Diniyah Takmiliyah Dan Juga Pontren Harus Lebih Inovatif Jangan Kalah Denga

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, (Humas Makassar) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, Muhammad Nurhalik, S.Sos., MA, didampingi Kepala Seksi Pendidikan  Diniyah dan Pontren Drs. H. Alimuddin Akib, M.Ag., membuka Workshop Peningkatan Kualitas Guru TPQ, Diniyah Takmiliyah dan Pondok Pesantren seKota Makassar tahun 2018 di Pondok Pesantren Radhuyatul Ma'arief, Senin (19/03/2018).

"Terimakasih banyak pak Kasi karena mau mengadakan di masjid dimana workshop biasanya di laksanakan di hotel.", ungkapnya untuk mengapresiasi kegiatan ini karena dilaksanakan di Aula Masjid dihadapan lima puluh peserta yang hadir dalam workshop yang dilaksanakan oleh Seksi Pendidikan Diniyah dan Pontren Kementerian Agama Kota Makassar.

Nurhalik sapaan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar menceritakan perubahan kata TPA menjadi TPQ. "Waktu saya di Fak-Fak, maki menyurat ke Jakarta untuk meminta merubah nama TPA jadi TPQ. Kenapa?.. karena saudara kita yang beragama Kristen juga menggunakan akronim TPA untuk Taman Pendidikan Alkitab." ceritanya. "Jadi jangan heran klo di gereja ada juga tulisan TPA. Belum lagi Pemda Pemkot juga menggunakan TPA untuk Tempat Pembuangan Akhir... itu yang bau di Antang", serunya diiringi tawa dari peserta Rakor.

Dia juga mengingatkan untuk mengikuti kepemimpinan Khalifah Abu Bakar r.a. untuk selalu melihat apa uang dibutuhkan santrinya. "Khalifah Abu Bakar itu kalau malam selalu keluar dan melihat apakah ada rumah rakyatnya yang tidak berasap dapurnya. Kalau tidak ada, beliau perintahkan untuk mengambil satu karung Gandum dari badan zakat untuk diberikan kepada rakyat tersebut." Pesannya untuk para pembina yang hadir.

Diakhir sambutannya Nurhalik berpesan kepada Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pontren untuk dilanjutkan tahun depan. (Riz/Arf)

IMG_20180319_092557IMG_20180319_093210IMG_20180319_092607


Wilayah LAINNYA