Makassar, (Humas Makassar) - Kepala Subbagian Tata Usaha Kementerian Agama Kota Makassar, Drs. H. Abdul Rafik, M.Pd menjadi narasumber dari Rapat Koordinasi Penguatan Akreditasi Madrasah pada Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Makassar di Hotel Permata, Selasa (20/03/2018)

H. Abdul Rafik memaparkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada Madrasah di hadapan 70 kepala madrasah sekota Makassar. "Kemampuan Guru mentansferkan knowledgenya ke siswa itu ternafikan saat ini. Makanya saat ini hal yang terpenting yang bangun adalah membangun Karakter." ucapnya. Ditambahkan bahwa dengan membangun karakter maka kita semua secara langsung membantu pemerintahan mewujudkan Generasi Emas sesuai dengan cita-cita Jokowi. "Generasi Emas yg gimana... Generasi  yang dibangun dengan integrasi keilmuan, Ilmu Qalbiyah dan Ilmu Aqliyah", jelasnya.

Keteladanan menurut H. Abdul Rafik merupakan hal paling utama bagi seorang guru dengan memiliki beberapa komponen dalam dirinya yaitu kredibilitas, guru harus punya kemampuan, ‌acceptable dimana guru dapat diterima oleh semua kalangan, serta akuntable dimana seluruh sikap maupun prilaku dan pekerjaan guru dapat dipertanggungjawabkan.

Di sisi lain Kasubbag mengingatkan hambatan-hambatan yang pasti akan dihadapi oleh guru sehingga guru dan kepala madrasah juga harus punya empat potensi. "Olah hati, olah pikir, rasa dan raga adalah modal bagi guru untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada di Madrasah." paparnya. Dengan mengolah empat potensi tersebut, ulasnya, dapat menghindarkan diri kita semua dari hal-hal yang impoten.

Diakhir paparannya, Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama mengkritisi tentang penilaian terhadap guru yang disertifikasi. "Sertifikasi itu diskriminatif, yang dinilai jam mengajar. Jadi guru yang mengajar 20 siswa sama sertifikasinya dengan guru yang mengajar 5 siswa. Maunya yang dihitung itu jumlah siswa yang dihadapi sama seperti penilaian terhadap guru BK" tangkasnya. (Riz/Arf/sp)