Jambi, (Inmas Sulsel) - Menteri Agama (Menag) RI, H. Lukman Hakim Saifuddin membuka kegiatan sarasehan, yang merupakan rangkaian kegiatan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) V, kamis (25/10/18) di Aula Balai Benih Ikan Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Pada sarasehan tersebut, menguat wacana dibentuknya Satuan Karya (SAKA), yang akan menaungi pramuka yang berasal dari sekolah dan perguruan tinggi agama Menag merespon baik rencana pembentukan Satuan Karya (Saka) yang diberi nama Saka Amal Bhakti di Kementerian Agama.
Menag menyatakan pembentukan Saka Amal Bhakti dimaksudkan untuk menyiapkan pramuka santri dalam pengamalan nilai-nilai agama. Menurut Menag, Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan di Kemenag, memiliki potensi luar biasa dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Dari gerakan Pramuka Siaga, Penegak, hingga Pandega.
“Kebutuhan adanya Saka karena hakekat agama itu untuk diamalkan. Karenanya setiap gerakan pramuka di lembaga pendidikan agama harus menerapkan prinsip-prinsip agama,” kata Menag
Lebih lanjut Menag menegaskan, Saka yang akan dibentuk perlu mengedepankan penanaman nilai-nilai keagamaan, bukan hanya ketrampilan hidup.
Pramuka santri harus memiliki sikap yang jelas dalam hal nilai-nilai Islam yang menekankan pada kebajikan dan kedamaian bagi umat manusia. Semua agama, urainya, berorientasi melindungi sisi kemanusiaan manusia.
"Makanya Kemenag berkepentingan memiliki Satuan Karya Amal Bhakti sebagai wadah pembinaan keagamaan para pramuka,” pungkas Menag.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Prayitno menyatakan secara regulasi pembentukan Saka Amal Bhakti di Kemenag sangat terbuka dan memungkinkan. Hanya yang perlu disiapkan adalah menyusun krida yang akan dijadikan pedoman untuk menyusun ketrampilan hidup pramuka santri.
"Menilik perkembangan gerakan pramuka di Kemenag selama 10 tahun terakhir ini, saya kira pembentukan Saka Amal Bhakti bukan hal yang mustahil,” jelasnya.
Sarasehan ini dihadiri para Kakanwil Kemenag se-Indonesia, Kwartir Daerah Propinsi Jambi, pimpinan pendamping, pimpinan kontingen pramuka dari 34 daerah, perwakilan pimpinan pesantren, dan pembina pramuka.
Tampak mendampingi Menag, Dirjen Pendidikan Islam Kamarudin Amin, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Zayadi, Kakanwil Kemenag Jambi Muhammad, dan Kepala Biro Humas Datin Mastuki.
Sedangkan kanwil kemenag sulsel diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, H. Faturrahman, Kepala Seksi Pondok Pesantren, H. Aminuddin, dan beberapa Kakak-kakak pendamping kontingen sulawesi selatan. (arf)