Makassar, HUMAS SULSEL ~ Untuk mengenang masa kelam atas tindakan kejam Raymond Pierre Paul Westerling, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan menggelar upacara peringatan hari korban 40.000 Jiwa betempat di Moneman 40.000 Jiwa Jalan Korban 40000 Jiwa, Wala-Walaya, La'latang, Kec. Tallo, Kota Makassar, Sabtu 11 Desember 2021.
Bertindak selaku pembina upacara Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan pembaca doa dipercayakan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Makassar H.Arsyad Ambo Tuo.
Tampak hadir Walikota Makasaar, Forkopimda Sulsel dan Makassar, pimpinan OPD Kota Makassar serta para pejuang LVRI dan undangan lainnya.
Diketahui, momentum ini menjadi masa kelam bagi warga Sulsel di zaman pemerintahan Raymond Pierre Paul Westerling dengan pasukan perangnya dimana kedatangannya ke Indonesia untuk misi agresi serta melawan gerilyawan.
Mengutip tulisan sejarahwan Belanda, Marteen Hidskes (putra salah seorg aktor pembantaian 40.000 jiwa) dalam bukunya yang berjudul "Di Belanda Tak Seorang Pun Mempercayai Saya", gempuran agresif dilakukan Westerling bersama 123 orang koloninya pada tanggal 10 Desember di Makassar. Manuvernya meluas pada 17-31 Desember 1946, dan menyasar Gowa, Takalar, Jeneponto, Polombangkeng, Binamu.
Lalu, pada 2-16 Januari 1947 wilayah pembantaian Westerling dilakukan di Bantaeng, Gantarang, Bulukumba, Sinjai.
Selanjutnya, 17 Januari-5 Maret 1947 Pangkajene, Segeri, Tanete, Barru, Parepare, Polewali Mandar, Sidenreng, Rappang, dan Suppa. (AB)