Makassar (Humas Sulsel) - Kanwil Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan peringatan Nuzulul Quran, di Aula Utama Lantai 2 Kanwil Kemenag Sulsel, (Senin 10 April 2023) bertepatan 19 Ramadhan 1444 H.
Peringatan Nuzulul Quran kali ini menghadirkan Muhammad Affandi, salah seorang Qori Terbaik Sulsel dan Muazzin Terbaik Nasional yang juga seorang Penghulu Pertama asal Kab. Soppeng, serta menghadirkan pula pembawa Hikmah Nuzulul Qur’an Anregurutta KH. Baharuddin HS Peringatan Nuzulul Qur’an mengambil tema ‘’momentum merawat kerukunan umat’’.
Anregurutta KH Baharuddin HS yang juga Musytasyar PBNU dan Ketua MUI Kota Makassar dalam hikmah Nuzulul Qur’an, menyampaikan, terdapat banyak nikmat Allah Swt., yang harus kita syukuri, termasuk nikmat kesehatan, nikmat iman dan nikmat kesempatan.
‘’Begitu banyaknya nikmat Allah kepada hambanya, maka tak seorang pun yang dapat menghitung nikmat-nikmat itu,’’ ucapnya.
Dia mengatakan, salah satu nikmat juga dicurahkan Allah kepada umatnya saat ini, adalah bulan Ramadhan dan di bulan yang mulia ini dianjurkan umat Islam berpuasa, dan melaksanakan amaliah-amaliah di dalamnya.
‘’Termasuk nikmat yang sangat besar adalah diturunkannya Al-Qur’an di bulan Ramadhan, yang merupakan “Mukjizatun Kholidah” atau mukjizat yang kekal dan selamanya akan menjadi petunjuk kehidupan bagi seluruh umat manusia ,’’ katanya lagi.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, H. Khaeroni, menyambut baik diselenggrakannya peringatan Nuzulul Qur’an di Lingkup Kemenag Sulsel. Ia mengatakan wahyu pertama yang turun dari Allah SWT kepada Muhammad SAW adalah perintah membaca (Iqra’) di Surah Al Alaq, sedangkan wahyu kedua (Surah Al Mudatsir) mendeskripsikan kondisi fisik dan psikis Rasulullah SAW setelah menerima wahyu pertama
Ia menyatakan diantara hikmahnya adalah Allah memerintahkan umat Islam dan umat manusia agar memperbanyak literasi (mengkaji) supaya bisa segera bangkit dari keterpurukan dan keterbelakangan.
"Di Kitab Suci Alquran ada lebih 750 ayat yang berbicara dan membahas soal sains dan rahasia alam semesta, hanya sekitar 150 ayat yang bicara tentang fikih," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, salah satu hikmah Nuzulul Quran ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenis yang tujuannya untuk memperbaiki Iman, Islam, Ihsan dan yang tak kalah pentingnya bagaimana mendorong agar sistem pendidikan bisa mewujudkan Ukhuwah Islamiyah, Basyariyah dan Ukhuwah Insaniah.
Menurut Khaeroni, kegiatan ini menjadi istimewa, karena memiliki makna yang fundamental dalam sejarah perkembangan, penyebaran dan pelaksanaan syariat Islam sejak diturunkan lebih 14 Abad yang lalu kepada sang Manusia Suci Muhammad SAW, sehingga ke depan kegiatan ini diharapkan akan terus memberikan pengaruh, semangat, dan dorongan kepada umat Islam, dalam mempelajari Al Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.
Sebelumnya, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, H. Abdul Gaffar, dalam laporannya menyampaikan, peringatan Nuzulul Qur’an menjadi salah satu momentum untuk mewujudkan dan merawat kerukunan umat, sebagaimana yang menjadi salahsatu output dari program moderasi beragama di negara ini, untuk mewujukan Indonesai Rukun.
Harapan ini tentu akan tercapai, lanjut mantan Kakankemenag Kota Parepare, jika nantinya umat Islam tetap menjadikan Al Qur’an sebagai pilar pokok dalam pengamalan ajaran agama, sehingga momentum Nuzulul Qur’an sangat tepat untuk menjadi wahana pengembangan syiar Islam menuju masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.
Peringatan Nuzulul Qur’an selain dihadiri Kakanwil dan Kabag Tata Usaha, Hadir pula para Kepala Bidang, Kepala Kantor Kemenag Kab./Kota Se Sulsel, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil beserta jajaran, para Ketua Tim Kerja dan Aparatur Lingkup Kanwil Kemenag Sulsel.
Acara ini juga diisi dengan Penyerahan Zakat yang dikumpulkan oleh pegawai Kemenag melalui UPZ Kanwil Kemenag Sulsel kepada sejumlah ASN dan Non ASN lingkup Kemenag Sulsel oleh Kepala Kantor yang didampingi oleh Kabid Penais dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil. (Wrd)