Seratus ASN Kemenag Sulsel Ikuti Assesment

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar (Inmas Sulsel) Sebanyak 100 orang Peserta dari jajaran Kementerian Agama Prov. Sulsel mengikuti Assesment Kompetensi Jabatan Administrasi tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Subbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag Prov. Sulsel.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini yaitu pada tanggal 27 - 28 Maret 2018 di Asrama Haji sudiang Makassar bertujuan untuk mengukur sejauh mana Kapaitas dan Kapabilitas ASN Kemenag Sulsel memahami dan memaknai Tugas dan tanggungjawabnya, Jelas H. Maskur Kasubag Ortala dan Kepegawaian selaku penaggungjawab kegiatan.

Maskur juga menyampaikan bahwa Assesment ini merupakan Amanah UU ASN yang salah satu maksudnya adalah merubah maidset ASN dari comfort zone (Zona Nyaman) menuju Competitif Zone (zona Kompetitif), Lanjutnya lagi.

Jabatan administrasi yang di Assesment termasuk Jabatan Struktural, KUA, JFU,l dan Satker Madrasah dimana materi ujiannya meliputi Tes Psikometrik, Tes Tertulis, Wawancara, dan Ujian IT.

Selain Kakanwil Kemenag Priv. Sulsel, Hadir pada Kegiatan pembukaan diantaranya, Kabag TU, Bagian Assesment Biro Kepegawaian Kemenag RI, Tim Assesor Eksternal dari Human Capital Development UNM yang dikomandoi oleh Prof. Dr. Jufri, serta Tim Assesor Internal dari Kanwil Kemenag Prov. Sulsel.

Dalam Arahannya, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel Dr. H. Abd. Wahid Thahir, M.Ag, menyampaikan bahwa Assesment ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengukur kompetensi ASN dari berbagai aspek untuk nantinya dipersiapkan di suatu posisi tertentu apakah dalam bentuk promosi atau Rotasi ataukan mutasi dalam jabatan tertentu.

Salah satu penilain selain materi tes yang sudah disiapkan oleh panitia adalah Kecakapan berinteraksi yang menjadi salah satu prasyarat menjadi seorang pejabat, termasuk didalamnya menghargai kearifan lokal yang hidup inhern di masyarakat kita, Papar Kakanwil.

Peserta yang ikut saat ini sudah memiliki potensi untuk dipromosi atau dimutasi, tapi tidak seluruh peserta yang ikut mendapatkan garansi menjadi pejabat, tergantung kepada hasil Assesment dan Penilaian Atasan, Lanjutnya Lagi.

Tes kecakapan berupa kemampuan dalam mengoperasikan IT menjadi hal baru di assesment tahun ini, karena kecakapan khusus ini sangat dibutuhkan di zaman now, terlebih lagi bagi seorang pejabat. Seorang Pejabat tidak boleh Gaptek (gagap tekhnologi), sebab kinerja ASN saat ini hampir semua berbasis IT dan Aplikasi, Papar Wahid Thahir. 

Asseament juga sengaja melibatkan Tim Assesor ekternal, untuk menjaga objektifitas penilaian kegiatan ini, dan Tahun ini dipercayakan kepada Tim Assesor dari Human Capital Development Universitas Negeri Makassar dan Tim Assesor dari Biro Kepegawaian Kemenag RI. (Wrd/arf)


Wilayah LAINNYA