Makassar, (Inmas Makassar) - Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kecamatan se-Kota Makassar berakhir hari ini, Selasa (3/7/2018). Hal ini ditandai dengan dilaksanakannya acara penutupan yang berlangsung di Ballroom Hotel Denpasar Panakkukang Jl. Boulevard No. 1 Makassar.
Acara penutupan bimbingan manasik haji ini diprakarsai oleh tiga Kepala KUA, yaitu Nurdin, S.Ag., MH., Kec. Panakkukang, H. Sambarani, M.Ag. Kec. Manggala dan Kec. Ujungpandang H. Idil Fitri, M.Ag. Ketiganya bermufakat untuk mengadakan acara penutupan dengan cara menggabungkan seluruh jamaah peserta bimbingan manasik dalam satu ruangan, dan menghadirkan Kakankemenag Kota Makassar untuk menutup secara resmi seluruh rangkaian kegiatan bimbingan manasik haji.
Acara yang dimulai pada pukul 11.30 WITA diawali dengan penyampaian kesan dan pesan selama mengikuti bimbingan manasik, dalam hal ini diwakili oleh Drs. Andi Sangaji, peserta utusan Kecamatan Panakkukang.
Dihadapan 200 lebih jamaah calon haji, Sangaji menyampaikan kesan mendalam atas dilaksanakannya bimbingan manasik. Menurutnya, materi dan pemateri yang dihadirkan sudah berpengalaman dan membawakan materi sesuai dengan gaya dan pengetahuan masing-masing. Selain itu, Ia berterima kasih kepada panitia karena telah melayani dengan sebaik-baiknya. Sedangkan pesan yang disampaikannya seperti perlunya penyediaan buku panduan perjalanan ibadah haji dibagikan sebelum bimbingan manasik dilangsungkan, termasuk dibutuhkan penayangan secara visual kegiatan selama di atas pesawat terutama tatacara penggunaan toilet pesawat. Ungkapnya.
Usai penyampaian kesan dan pesan, dilanjutkan dengan arahan Kakankemenag Kota Makassar, Muhammad Nur Halik, S.Sos., MA. yang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta karena merasa puas dengan pelayanan selama kegiatan, dan berjanji akan mengakomodir pesan yang disampaikan oleh peserta.
Nur Halik selaku penanggungjawab bertugas memonitoring seluruh kegiatan bimbingan manasik yang dilaksanakan secara serentak di tingkat kecamatan, menjelaskan bahwa dari hasil monitoring kegiatan, terdapat dua KUA yang hampir 100 persen kehadiran pesertanya, berbeda dengan KUA yang lain. Ia mengatakan bahwa setelah dilakukan pengecekan penyebab ketidak hadiran peserta, dikarenakan adanya kelompok bimbingan yang juga melaksanakan acara manasik. "Beberapa kelompok bimbingan melaksanakan bimbingan di tempat lain, sehingga banyak peserta yang tidak hadir". jelasnya.
Ia juga menyayangkan sikap kelompok bimbingan yang menurutnya sangat merugikan calon jamaah, "Bimbingan manasik yang dilaksanakan oleh Kemenag tidak dipungut biaya sepersen pun, karena itu adalah hak Bapak-Ibu sekalian, kalau bimbingan di tempat lain diharuskan membayar". Bahkan Nur Halik menegaskan akan memberi sanksi bagi kelompok ibadah yang mengganggu kegiatan Kemenag yang berusaha memberi pelayanan prima kepada calon jamaah haji, tegasnya.
Nur Halik yang juga mendapat amanah sebagai petugas penyelenggara ibadah haji pada kloter pertama di tahun 2018 ini menghimbau kepada peserta, agar mengambil hikmah dan makna dari perjalanan ibadah haji nantinya. Ia mengutip pendapat Prof. Ali Syariati tentang hikmah perjalanan haji yang keseluruhannya berimplikasi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kesadaran dan kepatuhan menjalankan ajaran Islam.
Diakhir arahannya, Nur Halik meyampaikan, "Semoga kita semua berangkat dalam keadaan sehat, melaksanakan ibadah haji dalam keadaan sehat, dan kembali dalam kondisi sehat wal afiat", ucapnya berharap, dan menutup secara resmi seluruh rangkaian kegiatan dengan meminta peserta bersama-sama mengucapkan hamdalah. (Syh/arf)