38 Guru PAI Ikuti Pelatihan Teknis Manajemen Perpustakaan

38 Guru PAI Ikuti Pelatihan Teknis Manajemen Perpustakaan

Barru, (Humas Parepare) – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat SMP Kabupaten Barru bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar dan difasilitasi oleh Seksi PAI Kemenag Kab. Barru menggelar Pelatihan Teknis Manajemen Perpustakaan di Aula Lantai 2 RM. Surya Barru selama 6 hari (6 s.d. 11 September 2023).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Barru, H. Andi Adnan dan diikuti 38 peserta yang merupakan Guru PAI SMP baik ASN maupun Non ASN Kabupaten Barru dan Kota Parepare. Sebanyak 3 Guru PAI dari Kota Parepare mengikuti kegiatan tersebut.

Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala BDK Makassar, Hj. Juhrah, Kakan Kemenag Kab. Barru yang diwakili Kasubbag TU, H. Husni Abas, Kakan Kemenag Kota Parepare, H. Fitriadi, Kasi PAI Kemenag Kab. Barru, H. Muhlis Salam, Kasi PAI Kemenag Kota Parepare, H. La Jami dan Ketua Pokjawas PAI Kemenag Kab. Barru.

Ketua Panitia, H. Muhlis dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk menerapkan pelayanan prima pada madrasah, pengembangan koleksi perpustakaan, mengatualiasikan teknologi perpustakaan dan pelestarian bahan pustaka.

Lebih lanjut ia menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Kepala BDK Makassar, Kepala Dinas Pendidikan Kab Barru, dan Kakan Kemenag Parepare atas kesempatannya menghadiri kegiatan tersebut.

Ia juga menyebut bahwa cikal bakal kegiatan ini sebagai upaya untuk membackup guru-guru PAI yang mengelolah perpustakaan di sekolahnya. “Peserta yang selesai mengikuti kegiatan nantinya akan diberi sertifikat Diklat Teknis 60 jam pelajaran. Semoga bisa bermanfaat nantinya di daerah masing-masing sehingga kualitas perpustakaan kita bisa lebih baik lagi,”pungkasnya.

Kasubbag TU Kemenag Kab. Barru, H. Husni Abas yang mewakili Kakan Kemenag Barru menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan adanya peningkatan kompetensi manajerial didalam mengelola perpustakaan yang merupakan jantung sekolah atau madrasah, baik lewat isi secara real maupun dalam bentuk digital.

“Kompetensi kepribadian pengelola perpustakaan bukan hanya di internal sekolah, namun diharapkan keterlibatan juga pihak yang ada di luar sekolah atau madrasah. Semoga kita semua menjadi pengelola perpustakaan yang profesional,”ujarnya diaminkan seluruh peserta.

Sementara itu, Kepala BDK Makassar, Hj. Juhrah dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan merupakan hak setiap ASN baik PNS maupun PPPK. Bahkan pegawai Non ASN Kementerian Agama juga diberikan pelatihan oleh BDK, misalnya guru-guru pondok pesantren.

Ia berpesan agar seluruh peserta dapat mengikuti seluruh materi dengan baik. “Ikuti dengan baik kegiatan ini, jangan hanya berharap dapat sertifikatnya, namun bagaimana kompetensi manajemen perpustakaan bisa lebih baik. Semoga setelah mengikuti kegiatan ini, Sertifikat Diklat Kepustakaan dapat dijadikan acuan untuk bekerja profesional di perpustakaan di daerahnya masing-masing dengan jumlah 12 jam pelajaran,”ungkapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa BDK siap menjalin kerja sama jika ada yang membutuhkan pelatihan-pelatihan. “Pelatihan apa saja yang dibutuhkan, kami dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar siap bekerja sama, dengan syarat harus sepengetahuan kelompok kerja atau organisasinya (Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama),”tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Barru, H. Andi Adnan dalam sambutannya saat membuka kegiatan menyampaikan juga apresiasinya terhadap terlaksananya kegiatan tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini yang tentunya sangat mutlak dilaksakan untuk peningkatan kapabilitas kompetensi kita. Barru masih kekurangan 400-an guru dan alhamdulillah 93 PPPK baru-baru ini kami terima. Namun seiring waktu, akan ada guru berkurang nantinya karena pensiun,”ujarnya. 

Lebih lanjut ia menantang peserta untuk membuat inovasi library digital yang sifatnya umum. “Di era merdeka belajar ini suka atau tidak suka kita harus melek teknologi. Jadi tidak hanya proses belajar mengajar di kelas bisa menggunakan teknologi, namun juga perpustakaan secara online juga bisa menjadi pilihan belajar online,”tambahnya.

Kadis Pendidikan juga menyampaikanbahwa  perpustakaan harus merubah paradigma bahwa perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku tua, namun terfasilitasi dengan perpustakaan digital. Selain itu, petugas di perpustakaan juga harus murah senyum dan ramah. "Insya Allah perpustakaan kita akan lebih baik setelah pelatihan ini,”tandasnya.(Abul/Wn)


Daerah LAINNYA