Parepare, (Inmas Parepare) - Program Tuntas Baca Tulis Al-Qur’an (TBTQ) merupakan program unggulan Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama Republik Indonesia sekaligus menjadi indikator kompetensi seorang guru Pendidikan Agama Islam.

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) diharapkan menjadi  idola, pelopor, inspirator, dan motivasi dalam proses pembelajaran. Kebijakan ini juga telah ditindaklanjuti oleh Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan.

Berdasarkan hal tersebut, Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kemenag Kota Parepare melaksanakan Placement Test Baca Al-Qur’an bagi Guru Pendidikan Agama Islam se-Kota Parepare di Mushalla Al-Adawiyah Kantor Kemenag Kota Parepare, Selasa (2/10/2018).

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 65 Guru Pendidikan Agama Islam Tingkat SMP, SMA dan SMK se-Kota Parepare.

Dalam pengarahannya, Kepala Seksi (Kasi) PAI Kantor Kemenag Kota Parepare, Dr. Muhammad Idris Usman, S.Ag., MA. dalam sambutannya menyampaikan bahwa guru Pendidikan Agama Islam diharapkan selalu meningkatkan kompetensinya baik profesional maupun sosial yang akan memberikan dampak positif bagi GPAI sendiri, masyarakat, dan sekolah.

“GPAI akan menjadi viral positif yang akan terus memberikan kontribusi positif dalam upaya mengkonstruksi generasi Islam yang tidak hanya cerdas akademik tapi juga cerdas sosial dan spiritual. Oleh karena itu, salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh Guru Pendidikan Agama Islam adalah baca tulis Al-Qur’an”, ungkapnya.

Placement Test ini hanya dimaksudkan untuk memetakan kemampuan membaca Al-Qur’an Guru Pendidikan Agama Islam yang sudah baik. Adapun kategori penilaian ialah fasih (A), lancar (B), kurang lancar (C), tidak lancar (D), dan tidak bisa membaca Al-Qur’an (E) dengan indikator masing-masing.

Kriteria ini merupakan hasil rumusan dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Insani yang Handal (PASIH) Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.

Setelah mengikuti Placement Test untuk GPAI Tingkat SMP, SMA/SMK diperoleh data sebanyak 25% masuk kategori Fasih (indikator khususnya hafidz/hafidzah) dan 75% kategori lancar (indikator khususnya ialah membaca al-Qur’an dengan lancar dan tuntas serta memahami hukum ilmu Tajwid).(miu/nb)