Anak Tukang Jahit Sepatu Keliling Lulus Di Fakultas Hukum Unhas,Kemenag Takalar Berikan Apresiasi.

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Takalar (Inmas Takalar)--Hidup serba kekurangan tidak membuat Muh Teguh Saputra berputus asa dalam mengejar cita citanya,mantan juara satu Rohis tingkat Propinsi Sulsel yang juga sempat menjadi wakil Sulsel pada ajang Kemah Rohis di Bangka Belitung tahun lalu dan menjadi juara,kini berbangga diri melenggang masuk di kampus bergengsi "UNHAS" setelah dinyatakan lulus pada Fakultas Hukum lewat jalur undangan.

Muh Teguh Saputra menghabiskan waktunya menuntut ilmu di SMA Negeri I Takalar jurusan IPS,Ia pernah menjadi pemulung botol bekas untuk membiayai sekolahnya.Ia melakukan tanpa ada rasa malu sedikitpun,baginya apa saja dilakukan yang penting halal.

Berkat kerja kerasnya dan keuletan dirinya menuntut ilmu,dirinya mendapat undangan untuk mengikuti tes masuk di Unhas dan dinyatakan lulus pada Fakultas Hukum.

Mendengar kabar tentang kelulusannya,Kepala Kantor Kementerian agama Takalar H.Junaidi Mattu mengutus Kepala Seksi PAIS Hj.Normah Mansyur untuk memanggil Muh Teguh Saputra.

Melalui Kemenag berbagi,Kepala Kemenag Takalar,Selasa 11/6/19 memberikan memberikan apresiasi dengan menyerahkan bantuan berupa uang tunai untuk membantu Teguh menyelesaikan pembayaran SPP nya.

Raut mukanya nampak berseri dan sesekali menyeka air matanya yang keluar tanda bahagia dan haru karena dirinya tak pernah menyangka akan dapat bantuan dari Kemenag Takalar.

Perhatian ini diberikan kepadanya karena selain hidup dari keluarga kurang mampu,juga karena Muh Teguh dianggap telah mengharumkan nama Kabupaten Takalar serta telah mengangkat citra Kementerian agama Takalar.

H Junaidi Mattu pada kesempatan itu diruang kerjanya memberikan wejangan dan Sugesti kepada Muh Teguh Saputra untuk tetap melanjutkan pendidikannya."Jadikanlah pengalamanmu sebagai cambuk untuk meraih kesuksesan kata Junaidi Mattu.

Kedua orangtua teguh diketahui tidak memiliki pekerjaan tetap,ayahnya bernama Rayu Sukardi bekerja sebagai tukang jahit sepatu keliling,sesekali menjadi pemulung, ibunya bernama Irawati Syamsuar,hanya mengurus rumah dan kedua adiknya.(D,tola/wrd).


Daerah LAINNYA