Lappariaja, (Humas Bone)- Sanggar Seni MAN 3 Bone kembali memikat perhatian para tamu dalam sebuah acara pernikahan kerabat salah seorang guru MAN 3 Bone yang berlangsung di Bakunge. Acara yang merupakan hajatan keluarga salah satu guru MAN 3 Bone ini diisi dengan berbagai penampilan seni tradisional yang memukau, dimulai dengan tari penyambutan Padduppa. Acara ini berlangsung di Bakunge, Jumat (11/10/24).
Namun, yang paling mencuri perhatian para undangan adalah prosesi Mangaru yang ditampilkan sebelum tarian Padduppa. Banyak tamu yang mengaku takjub, bahkan ada yang mengatakan baru pertama kali menyaksikan prosesi tersebut. Efrika dan Hasriani, dua guru yang mendampingi para penampil, menyatakan bahwa ini adalah sesuatu yang sangat positif, karena mampu memperkenalkan wajah seni MAN 3 Bone kepada masyarakat.
“Ini merupakan kebanggaan bagi kami. Dengan adanya penampilan seperti ini, seni dan tradisi dapat terus dilestarikan di kalangan generasi muda,” ujar Efrika.
Selain Sanggar Seni Anakriaja, MAN 3 Bone juga memiliki sanggar lain bernama Walennae, yang kerap memukau dengan tarian dan prosesi Mangaru-nya. Kedua sanggar seni ini menjadi wadah bagi siswa MAN 3 Bone yang tersebar di dua lokasi yang cukup berjauhan, untuk mengasah kemampuan dan minat mereka dalam dunia seni. Tak jarang, kedua sanggar ini berkolaborasi dalam menampilkan pertunjukan yang memukau.
Dua sanggar seni bukanlah bentuk pemisahan, melainkan solusi teknis untuk menangani permintaan undangan yang sering kali membludak. Dengan adanya dua sanggar, MAN 3 Bone dapat lebih fleksibel dalam memenuhi undangan dari masyarakat.
Kepala MAN 3 Bone, Mappeati, sangat mendukung kegiatan ekstrakurikuler ini. Ia menegaskan bahwa sanggar seni tidak hanya menjadi wadah pengembangan minat, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan kekayaan tradisi dan budaya Bugis-Makassar yang luar biasa. (Ardi/Ahdi)