Anggota DWP Kemenag Parepare Hadiri Pertemuan Rutin DWP Kota

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Parepare adalah Organisasi Istri Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang beranggotakan seluruh anggota DWP dari seluruh instansi negeri yang ada di Kota Parepare.

DWP Kota Parepare secara rutin setiap bulan menggelar pertemuan dengan para anggota DWP dari seluruh instansi se Kota Parepare. Adapun panitia penyelenggara secara bergiliran oleh DWP dari instansi yang menjadi anggota.

Anggota DWP Kementerian Agama (Kemenag) Parepare kembali menghadiri pertemuan yang digelar oleh DWP Kota Parepare di Balai Ainun Habibie, Selasa (10/7/2018).

Walaupun hanya dihadiri oleh sebagian anggota, tapi pertemuan ini sudah bisa menjadi wadah silaturrahim dan saling tukar informasi antar anggota. Pertemuan ini juga diharapkan dapat mengingatkan kembali peran istri sebagai pendamping dan motivator bagi suami.

Selain itu ada nilai tambah yang bisa didapatkan yaitu dengan mendengarkan taushiyah yang biasanya diisi oleh muballigh/muballighah yang dihadirkan oleh panita penyelenggara yang bertugas.

Adapun panitia pelaksana pada kesempatan kali ini adalah DWP Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Parepare dengan menghadirkan Ustadzah Hj. Andi Fatimah yang sudah sangat familiar di mata ibu-ibu di Kota Parepare, sebagai pembawa taushiyah pada kesempatan ini.

Dalam taushiyahnya, Hj. Andi Fatimah mengingatkan tentang pahala puasa Syawal dan pentingnya berkurban bagi kaum muslim yang mempunyai kelebihan harta.

“Sekarang ini kita sudah berada di akhir bulan Syawal, bagaimana ibu-ibu, apakah puasa Syawalnya sudah selesai ? “, ucapnya mengawali ceramahnya yang disambut tawa oleh para ibu-ibu yang hadir, yang mungkin sebagian merasa belum mampu melaksanakan puasa syawal.

“Puasa Syawal itu luar biasa pahalanya sama dengan berpuasa satu tahun penuh. Dalam hadits dikatakan bahwa barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka seperti puasa selama setahun”, ungkapnya tentang keutamaan puasa Syawal.

Selanjutnya dia menyampaikan tentang pentingnya berkurban bagi kaum muslimin yang mempunyai kelebihan harta sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

“Berkurban adalah salah satu bentuk kesyukuran kita kepada Allah SWT dengan menyisihkan sebagian harta kita dengan menyembelih hewan kurban kemudian membagikan kepada saudara-saudara kita terutama yang tidak mampu. Selain itu dengan berkurban maka kita akan mengingat kembali bagaimana ketaqwaan nabi Ibrahim yang dengan penuh ketaatan menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail yang mana kelahirannya sudah dinanti-nanti selama bertahun-tahun”, lanjutnya.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah dengan berkurban, maka dosa-dosa kita diampuni sebanyak bulu binatang yang kita sembelih”,ungkap Ustadzah yang selalu mengundang tawa di setiap ceramahnya ini. (nb/arf)

 


Daerah LAINNYA