Karama, (Humas Bulukumba) - Lomba lari karung adalah salah satu perlombaan tradisional yang populer di tanah air. Tak heran jika lomba ini selalu diadakan di berbagai daerah di seluruh penjuru negeri, baik di kota besar maupun di desa-desa terpencil. Lomba lari karung dilakukan oleh orang dewasa hingga anak-anak. 

Lomba ini cukup sederhana. Peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung lalu mereka harus melompat-lompat untuk mencapai garis finish.

Pada Sabtu lalu (11/06/2022), sebanyak 95 siswa-siswi MIS Karama saling beradu kecepatan melompat dalam lomba lari karung. Mempertandingkan perwakilan dari masing-masing kelas, para siswa dibagi ke dalam beberapa regu putra dan putri. Setiap regu terdiri dari empat orang pemain. Tim yang menang mendapatkan hadiah yang telah disediakan oleh panitia lomba. 

Saat lomba berlangsung, sejumlah siswa terlihat terjatuh akibat kehilangan keseimbangan. Para penonton tertawa menyaksikan kelucuan gaya peserta yang terjatuh hingga terguling-guling.

Pada lomba lari karung, banyak makna filosofi mendalam yang bisa diambil. Makna dari jatuh saat berlari, kemudian bangkit lagi hingga akhirnya sukses mencapai garis finish merupakan sebuah gambaran akan semangat pantang menyerah dalam menghadapi masalah.

Nilai ini penting dimiliki oleh siswa-siswi madrasah, sebab di tangan merekalah perjuangan bangsa ini akan diwariskan.

Naila, salah satu siswi kelas V mengungkapkan rasa senangnya karena timnya berhasil meraih juara 1.

"Saya sangat senang, tim kami juara 1. Ini berkat kekompakan dan semangat yang dibangun dari awal lomba." 

Nurjannah, salah seorang guru mengaku bersyukur karena anak didiknya sangat bersemangat mengikuti lomba.

Kamad MIS Karama, Syahrum berharap semoga kegiatan seperti ini dapat membangkitkan rasa pantang menyerah bagi siswa madrasahnya. (Asma/Ftr)