Makassar (Humas Sinjai) – Publikasi ilmiah dalam bentuk buku merupakan materi inti terakhir yang dibawakan oleh pemateri dari Widyaiswara (WI) Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar, Muh Zainal kolaborasi bersama Hanafi Pelu pada Kamis s.d Jum’at, 7 s.d 8 April 2022 di ruang meeting Gedung A lantai 2 (dua) BDK Makassar.
BDK Makassar terus menggalakkan pelatihan publikasi ilmiah bagi para guru, baik secara klasikal maupun dalam bentuk pelatihan jarak jauh (PJJ). Output dari pelatihan publikasi ilmiah tersebut didorong untuk menghasilkan publikasi ilmiah wujud buku.
Kegiatan pelatihan yang dikemas dalam bentuk penulisan draft buku sebanyak 30 halaman bagi peserta pelatihan menghadirkan Hanafi Pelu seorang peneliti dan penulis buku. Kehadiran Hanafi, sapaan akrabnya membawa semangat bagi para peserta pelatihan untuk memulai menulis draft buku.
Hanafi Pelu yang saat ini tengah menyelesaikan gelar doktor di Universitas Negeri Makassar (UNM), mengharapkan para peserta pelatihan publikasi ilmiah dapat menghasilkan naskah yang bisa diterbitkan. “Pelatihan publikasi ilmiah ini diharapkan dapat mencapai output yaitu naskah yang bisa diterbitkan. Saya siap membantu teman-teman dalam menerbitkan bukunya,†harapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan Hanafi mengenai proyeksi perbukuan di Indonesia terjadi kemerosotan angka pertumbuhan industri perbukuan sepanjang satu dekade terakhir, sejak 2010. “Angka indeks literasi di Indonesia menempati posisi sekian di banding negara lain yang memang aktif membaca dan menulis buku,†ungkapnya.
“Kebanyakan generasi sekarang, terutama yang milineal lebih banyak membuat dan update story dengan caption ketimbang menyempurnakannya menjadi wujud sebuah buku,†tambah Hanafi.
Di akhir pertemuan, Hanafi menekankan kepada peserta pelatihan yang ingin menerbitkan buku, bisa menghubungi Hanafi Pelu. Wabilkhusus pendidik yang masih stak di golongan III/d dan IV/a. (Isna/Arf)
