BEDAH BUKU TORAJA, TONGKONAN DAN KERUKUNAN

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makale (Inmas Luwu), Launching buku “Toraja, Tongkonan dan Kerukunan karya seorang tokoh kharismatik, Drs. H. Nurdin Baturante, M.Ag, salah seorang tokoh agama Tana Toraja, menjadi salah satu pembahasan pada Temu Tokoh Lintas Agama di Aula Pantan Toraja Hotel, Makale Kabupaten Tana Toraja.

Kegiatan yang dihadiri oleh Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. H. Muhammadiyah Amin, MA dan  Sekretaris Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI Dr. Yan Kristianus Kadang, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Anwar Abubakar, S.Ag., M.Pd,  Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota se Sulawesi Selatan, Ketua FKUB Tana Toraja serta tokoh-tokoh lintas agama Kabupaten Tana Toraja.

Toraja yang terletak di bagian utara Sulawesi Selatan, tepatnya di daerah Tana Toraja, dapat ditemui berbagai kekayaan tradisi dan budaya yang dimiliki komunitas adat setempat. Tana Toraja memiliki berbagai tradisi dan kebudayaan seperti rumah adat tongkonan, kubur batu, juga upacara-upacara adat. Salah satunya upacara adat kematian atau yang biasa disebut dengan rambu solok.

Tongkonan, merupakan Rumah Adat Toraja yang mengagumkan rumah adat ini dibangun dengan konstruksi yang terbuat dari kayu tanpa menggunakan unsur logam sama sekali seperti paku, Inilah salah satu bentuk kearifan lokal yang mengagumkan dari sebuah rumah adat Nusantara. Tongkonan adalah rumah khas masyarakat Tana Toraja di Sulawesi Selatan. Hingga saat ini rumah unik tersebut bersama budaya Tana Toraja lainnya menjadi daya tarik wisata dan terus-menerus diminati para wisatawan.

Kerukunan hidup beragama merupakan hubungan antar umat beragama yang beraneka ragam dilandasi oleh rasa toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai dalam kesetaraan setiap individu untuk menganut, mempercayai, dan mengamalkan kepercayaannya masing-masing. (LiL/wrd)


Daerah LAINNYA