Takalar, Humas Takalar, Kasubag TU Kantor Kementerian Agama kabupaten Takalar H. Muhammad Afrizal secara resmi menutup gelaran Seleksi Tilawatil Qur,an dan Hadist (STQH) XXXIII ,Jum'at 3 Februari 2023 di PPTQ Imam Al Jazary Takalar.
Turut hadir dalam penutupan ini Kepala seksi Bina mental spritual Setda kabupaten Takalar Mustakim, kepala seksi Bimas Islam H. Misbahuddin dan penyelenggara Zakat dan wakaf Abdul Basir.
Kepala Seksi Bimas Islam selaku ketua panitia pelaksana H. Misbahuddin dalam laporannya menyatakan kegiatan STQH di mulai dari tanggal 1 sampai 3 Februari 2023 yang pembukaannya di gelar di aula kantor Bupati Takalar
Kegiatan ini kata Misbahuddin merupakan ajang syiar agama yang seleksinya sengaja di tempatkan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Imam Al Jazary Takalar untuk menjaring santri yang memiliki potensi untuk menjadi duta kabupaten Takalar pada STQH tingkat provinsi Sulsel di kabupaten Selayar.
Sementara itu Kasubag TU H. Muhamamd Afrizal yang menutup acara ini mengatakan untuk perhelatan STQH tingkat Provinsi Sulsel di Selayar nantinya akan di komandoi kepala seksi Bimas islam.
Beliau kata Afrizal ( panggilan akrab kasubag TU ) pernah menjadi official yang membawa kafilah kabupaten takalar yang kala itu pesertanya adalah guru kita ustasd H. Humaedi Hatta yang sekarang menjadi pengasuh Pondok Al Imam Al Jazary.
Dan kala itu Takalar menjadi juara , maka saya berharap ini akan berulang untuk tingkat provinsi di Selayar , pak kasi Bimas kembali membawa juara , ucap Afrizal.
Lanjut kasubag TU mengatakan Kita sudah punya tren yang positif di Sidrap alhamdulillah kita masuk di posisi sembilan kemudian pada MTQ Bone Takalar berhasil menjadi juara umum tiga.
Dan sekarang Takalar ditunggu penampilannya di kabupaten Selayar , gunung akan ku daki, lautan akan ku seberangi untuk kemudian membawa harum kalimat kalimat Allah dan menjadikan kabupaten takalar sebagai kabupaten yang terbaik.
Afrizal menjelaskan Pondok Al imam Aljazary sampai hari ini untuk kabupaten Takalar menjadi pondok terbaik,bahkan untuk beberapa kabupaten / Kota di Sulsel ini tidak memiliki pondok sebaik yang kita miliki ,ujarnya.
Akan tetapi pondok ini mungkin tak akan bertahan lama , kenapa karena kita sudah mulai dilirik oleh pondok lain , belajar cara pembinaannya sampai tata kelolanya dan satu - satunya cara untuk mempertahankannya adalah membawa nama pondok ini dengan lebih baiik lagi, ajang STQH dan MTQ adalah pembuktiannya. ( D,Tola ).