DIREKTUR PAI HARAP GURU PAI JADI RULE MUDEL DAN IDOLA

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, (Parepare Humas) – Sebanyak 42 Guru Pendidikan Agama Islam se-Kota Parepare yang tergabung dalam DPD Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kota Parepare yang didampingi oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, Muhammad Idris Usman mengikuti Musyawarah Wilayah III AGPAII Provinsi Sulawesi Selatan yang selama dua hari, 17-18 Februari 2018 di Asrama Haji Sudiang, Makassar.

Muswil ini mengambil tema PAI Peduli dan Merawat Keberagaman untuk Kejayaan NKRI dan diikuti oleh sekitar 700 GPAI se-Sulawesi Selatan ditambah Kepala PAIS/Pendis Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Pengawas PAI se-Sulawesi Selatan.

Pada Pembukaan Muswil ini dihadiri oleh Direktur PAI Kementerian Agama Republik Indonesia, Pengurus DPP AGPAII, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kabid PAIS beserta jajarannya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Dalam sambutannya Direktur Pendidikan Agama Islam( PAI), H. Imam Syafe'i mengatakan bahwa AGPAII berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan dan keagamaan, perlindungan profesi, kesejahteraan dan pengabdian kepada masyarakat.

Dia sangat terkesan sekaligus kaget karena biasanya kalau ada kegiatan GPAI di mana-mana yang hadir biasanya hanya puluhan, sementara pada acara Muswil AGPAII ini jumlahnya ratusan orang.

Dia pun mengapresiasi karena Muswil AGPAII ini merupakan Muswil Pertama se-Indonesia pasca dilaksanakannya Musyawarah Nasional (Munas) AGPAII di Surabaya pada bulan Desember 2017. Harapannya agar AGPAII menjadi mitra kerja dan Humas bagi jajaran Kementerian Agama mulai dari tingkat pusat sampai Kementerian Agama tingkat Kabupaten/Kota.

Diakhir sambutannya, Direktur PAI ini mengharapkan agar Guru PAI menjadi rule model dan idola bagi guru, peserta didik, dan masyarakat yang ada di sekitarnya. “Guru yang baik adalah kehadirannya dirindukan dan kepergiannya ditangisi”, ujarnya. (miu/umy/arf)


Daerah LAINNYA