Polejiwa, (Humas Barru) - Anak-anak adalah generasi penerus, cita-cita dan masa depan bangsa yang perlu dijamin kesejahteraannya. Namun tak semua anak di penjuru dunia cukup beruntung untuk menikmati masa kanak-kanaknya. Salah satu contoh nyata adalah anak-anak di Palestina. Masa kanak-kanak dan remaja di jalur Gaza dan sekitarnya sangat memprihatinkan. Hampir setiap hari mereka dipaksa menyaksikan bom beterbangan di langit dan mendengarkan suara peluru dan isak tangis keluarga.
Merujuk situs resmi UNICEF sebagai organisasi pemerhati anak berskala universal, Hari Anak Sedunia adalah agenda tahunan untuk untuk menyuarakan kesejahteraan dan hak anak-anak sedunia. Tujuan dari peringatan tersebut tak lain untuk mendorong kesadaran dan solidaritas Masyarakat di seluruh dunia untuk meningkatkan kesejahteraan, hak dan kemerdekaan anak-anak. Momentum ini juga diharapkan dapat menciptakan ruang bagi anak-anak dan remaja untuk menyuarakan pendapat tentang isu-isu penting bagi mereka.
Pada perayaannya yang ke 69 tahun ini, Hari Anak Sedunia mengusung tema spesial “For Every Child, Every Right”. Melalui situs resmi UNICEF dijelaskan bahwa setiap anak memiliki hak atas beberapa hal, yaitu, Setiap anak berhak hidup dalam dunia yang damai. Setiap anak berhak atas bumi yang aman dan layak huni.dan Setiap anak wajib didengarkan dan diikutsertakan dalam semua pengambilan keputusan yang akan memengaruhi dan melibatkan mereka.
Berdasar pada hak-hak tersebut, melalui momen penting yang jatuh pada 20 November ini, MIN Barru turut berkontribusi menyuarakan kemerdekaan anak dan remaja di seluruh dunia. Khususnya anak dan remaja di Palestina yang selama beberapa dekade terakhir menjadi korban kekerasan dan kediktatoran. Bukan hanya dampak fisik dan kejiwaan, tercatat ratusan ribu anak Palestina gugur dengan cara yang tidak manusia. Sudah saatnya seluruh warga dunia bersatu-padu menyuarakan kemerdekaan anak dan remaja. Baik itu di Palestina maupun di seluruh penjuru dunia. (Ismail Akib/Humas MIN Barru)
