Hari Sumpah Pemuda, FKUB Maknai Dengan Diskusi Sehari Dalam Kerukunan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Bone, (Humas_Kemenag) - Kerukunan umat beragama merupakan pilar kerukunan nasional dan dinamis harus terus dipelihara dari waktu ke waktu. Terus membicarakan dan mengupayakan pemeliharaan kerukunan umat beragama di Bone. Kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Drs. H. M. Amin M, M.HI pada acara Diskusi Sehari Dalam Kerukunan di Gedung Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bone. 28/10/2017.

H. M. Amin menjelaskan, kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kondisi kehidupan keagamaan di Bone diwarnai oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam pemelukan agama, yang selanjutnya membangun pengelompokan masyarakat berdasarkan pemelukan agama, perbedaan latar belakang budaya, serta perbedaan suku dan daerah asal. Kerukunan umat beragama akan terbangun dan terpelihara dengan baik apabila jurang pemisah dalam bidang sosial dan budaya semakin menyempit.

Sebaliknya, kerukunan umat beragama akan rentan dan terganggu apabila jurang pemisah antar kelompok agama dalam aspek-aspek sosial dan budaya ini semakin lebar. Kalau di Bone Alhamdulillah kesenjangan atau konflik sosial antara pemeluk agama tidak pernah terjadi.

Belakangan ini semakin banyak didiskusikan mengenai kerukunan hidup beragama. Seperti disaat ini yang mengambil waktu bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Atas nama Kepala Kantor Kemenag Kab. Bone mengapresiasi kepada panitia penyelenggara karena telah memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan Diskusi Sehari Dalam Kerukunan. Sebagai generasi penerus bangsa, harus menjunjung tinggi 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika. Jelasnya.

Diskusi ini dihadiri oleh 51 peserta yang terdiri dari organisasi pemuda, Mahasiswa dan Siswa. Peserta tentunya berasal dari agama yang berbeda dan begitupun yang menjadi narasumber. Panitia menghadirkan narasumber dari pemuka Agama Islam Lukman Arake, Ketua Stasi Gereja Katolik Robertus Kwan, Ketua Majelis Jamaah GPIB Immanuel Watampone (Protestan) Pdt. Irma F. Siahaya Sasikil dan Maga Budhi Budha I Gede Widiamita, S.Ag. Para narasumeber duduk berdampingan dan masing-masing menyampaikan pesan dan kesan Agama dalam membingkai kerukunan antar umat beragama. (ah/arf)


Daerah LAINNYA