Hingga  Kloter 15, Sudah  6.793  Jemaah  Haji  Tiba di  Debarkasi  Makassar

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, (Inmas Sulsel). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Makassar mencatat, hingga kloter  15 atau hari ke 11 pemulangan jemaah haji Debarkasi ini, Ahad (8/9) sudah  6.793 jemaah yang tiba,  dengan rincian jemaah pria 2.467 dan wanita 4.326.

Kloter yang baru saja tiba, kloter 15 yang merupakan gabungan jemaah haji kabupaten Takalar,  dan Bantaeng berjumlah 452 orang,  terdiri Takalar 260 (pria 82, wanita 178),  Bantaeng 186 (pria 74 wanita 112),  dan  Maluku 1 orang, petugas kloter 5 orang, diterima Kakanwil Kemenag Sulsel dari pihak Garuda ke PPIH debarkasi, selanjutnya diserahkan ke panitia daerah untuk diberangkatkan ke daerahnya masing-masing.

Sesuai pantauan, sejak awal pemulangan (debarkasi) hingga Sabtu, (8/9),  kegiatan berjalan aman dan lancar. Delay atau keterlambatan pesawat,  juga terbilang masih dapat ditoler. Pemulangan/debarkasi dijadwalkan akan berlangsung hingga 25 September 2018.

Kloter 15 diterima Bupati Takalar, H. Syamsari Kitta. Dalam sambutannya mengatakan, salut atas penyelenggaraan haji tahun ini. Menurut dia, ibadah haji adalah ibadah pokok dalam kehidupan umat Islam,  karena merupakan rukun Islam, sehingga pelaksanaannya perlu dilakukan dengan baik,  dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari terus ditingkatkan.

Bupati juga menyatakan bangga dan salut,  atas prestasi petugas haji yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada para jemaah haji,  terkhusus kloter 15 Debarkasi Makassar. Ia berharap,  pelayanan bisa dipertahanakan  dan  ditingkatkan.

Di akhir sambutan,  bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak,  yang telah bekerja semaksimal mungkin menyukseskan  penyelenggaran haji tahun ini. ‘’Mudah-mudahan semua jemaah bisa dipulangkan  ke tanah air dengan predikat haji mabrur,’’ ujar Bupati.

Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Anwar Abubakar  mengimbau jemaah,  agar terus mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik  selama di tanah suci,  termasuk kebiasaan shalat lima waktu berjamaah.  

‘’Kebiasaan beribadah dan shalat berjamaah di tanah suci,  agar dipertahankan   di tanah air, bahkan kalau perlu lebih ditingkatkan,’’  kata Kakanwil .

Menurut Anwar Abubakar, ritual ibadah haji adalah intinya pendekatan diri kepada Allah, termasuk shalat lima waktu,  dan shalat-shalat sunat lainnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, dengan predikat  haji dan hajjah, maka ibadah shalat sudah barang tentu menjadi hal utama,  dalam membentengi diri,  untuk  mempertahankan ketaqwaan kepada Allah Swt., sekaligus menghindari larangan-laranganNya.

Prosesi penyerahan jemaah turut dihadiri Kabag TU Kanwil Kemanag Sulsel,  H. Abdul Wahid, kepala kantor Kemenag Takalar,  Hj. Adliyah,  dan kepala kantor Kemenag Bantaeng,  H.  Muhammad Yunus, dan sejumlah pejabat Pemda kedua daerah itu. (dir)

 

 


Daerah LAINNYA