Ibunda Salah Seorang Staf Kemenag Kota Parepare jadi Korban Tsunami Palu

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – Memasuki hari kelima pasca gempa berkekuatan magnitude 7,4 yang mengguncang kota Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018 sore, yang juga mengakibatkan Tsunami di kota Palu, jumlah korban sudah mencapai ribuan dan sebagian besar masih banyak yang belum ditemukan.

Salah seorang korban gempa dan tsunami di kota Palu atas nama Nurhaidah adalah ibunda dari salah seorang staf pada seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare, Ziaulhaq, S. HI.

Almarhumah saat kejadian tengah melaksanakan shalat magrib di Masjid Terapung Kota Palu dan sebelum shalat masih sempat mengirim foto dengan berlatar belakang Masjid Terapung yang diposting via facebook (fb) beberapa saat sebelum kejadian. Mayat Almarhumah ditemukan keesokan harinya, Sabtu (29/10/2018).

Sejak hari pertama sejak kejadian, pesawat Herkules milik TNI sudah memberangkatkan ribuan relawan dan warga serta bantuan logistik ke Kota Palu.

Sabtu malam (29/10/2018), Ziulhaq bersama 2 orang saudaranya bermaksud melakukan perjalanan ke Kota Palu dengan naik pesawat Hercules yang sejak Sabtu sudah disediakan untuk membantu penanganan bencana gempa di Palu dan sekitarnya.

Namun, karena antrian mencapai 800an orang dengan prioritas yang ber-KTP Palu, akhirnya Ziulhaq memutuskan ke Palu dengan menempuh perjalanan darat dan Alhamdulillah setelah melalui perjuangan yang cukup melelahkan, akhirnya mereka tiba di Kota Palu, Senin (01/10/2018).

Keluarga besar Kemenag Kota Parepare turut merasakan duka yang mendalam atas kejadian tersebut. Ucapan do’a mengiringi kepergian Almarhumah.

“Semoga Almarhumah husnul khatimah dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Semoga keluarga diberi kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan menerima cobaan ini. Aamiin”.(nb/arf)


Daerah LAINNYA