Ini Alasan KKMI Maros Koordinasi BOS di Dusun Terluar Tanete Bulu

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Maros, Humas Kemenag - KKMI Maros yang beranggotakan sekitar 23 kepala madrasah ibtidaiyah menggelar rapat koordinasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Dusun Tanete Bulu, Desa Bontong Manurung Kec. Tompobulu Kab. Maros (Jumat,04/09). Bukan tanpa alasan kenapa KKMI memilih dusun Tanete Bulu meski harus menempuh perjalanan sekitar 6 jam dari kota Maros. Tanete Bulu merupakan dusun terluar Kabupaten Maros dengan wilayah pegunungan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gowa. Perjalanan untuk mencapai lokasi ini cukup menantang karena medannya masih ada bebatuan jika musim hujan bercampur lumpur. Butuh keterampilan mengendalikan roda dua untuk sampai ke Tanete Bulu. Karena medannya berat, maka waktu tempuh dari kota Maros bisa mencapai 6 sampai 8 jam.

Dusun Tanete Bulu dipilih menjadi tempat pertemuan bukan tanpa alasan. Warga dusun ini sangat membutuhkan pembinaan dalam bidang pendidikan. Karena itu, Kementerian Agama Maros melalui seksi Pendidikan Madrasah bersama dengan pengawas madrasah  menjadikan Dusun Tanete Bulu sebagai wilayah binaan Kementerian Agama Kab. Maros. Terdapat satu madrasah dengan dua tingkatan di dusun yang dihuni sekitar 40 kepala keluarga ini yakni Madrasah Ibtidaih Swasta DDI Hidayatullah dengan jumlah siswa 79 orang. Saat ini, Andi Anshar,S.Pd selaku kepala MI DDI Hidayatullah sedang mengusahakan pendirian madrasah tingkat Tsanawiyah.

Rombongan KKMI  berangakt dari kota Maros pada Jumat pukul 10.00 wita, tiba di Tanete Bulu pukul 17.40. Butuh waktu tempuh sekitar 7 jam lebih termasuk istirahat. Namun beratnya medan jadi terobati saat tiba disambut dengah segarnyaa udara pegunungan dan pemandangan yang asri. Kepala MI DDI Hidayatullah Tanete Bulu Andi Ansar,S.Pd menyampaikan apresiasi dan terimah kasih atas kedatangan Kasi Penmad Kemenag Maros, pengawas madrasah dan rombongan KKMI.

Selain rapat koordinasi dana BOS, salah satu agenda KKMI adalah memberikan bantuan dana hasil patungan para anggota kepada salah satu tokoh adat yang menjadi korban kebakaran beberapa hari sebelumnya. Bantuan ini diserahkan melalui kunjungan silaturahim ke warga. KKMI memanfaatkan kesempatan berdialog dengan warga setempat tentang kondisi keseharian mereka khususnya pada musim kemarau ini. Warga Tanete Bulu umumnya petani tadah hujan dengan panen sekali setahun. Sehinnga pada musim kemarau ini, kebanyakan kaum laki-laki masuk ke dalam hutan mencari lebah untuk diambil madunya untuk dijual sebagai tambahan penghasilan.  



Daerah LAINNYA