Upacara Bendera 2023

Insiden Saat Upacara di MTsN 2 Bulukumba: Pentingnya Sarapan Pagi bagi Siswa

Upacara bendera di MTsN 2 Bulukumba pada hari Senin (04/09/2023) berlangsung dengan lancar dan penuh hikmat.

Tanete (Humas Bulukumba) - Upacara bendera di MTsN 2 Bulukumba pada hari Senin (04/09/2023) berlangsung dengan lancar dan penuh hikmat. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah wakamad, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan, serta seluruh siswa MTsN 2 Bulukumba, khususnya dari Kelas IX.7 yang dipimpin oleh wali kelas Andi Muliani, S.Pd. Momen upacara bendera yang diadakan setiap hari Senin bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda.

Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bulukumpa, Ahmad Ridha, beserta staf penyuluh ASN PNS dan ASN P3K turut hadir dalam upacara bendera di lapangan MTsN 2 Bulukumba. Ahmad Ridha bertindak sebagai pembina upacara dan memberikan sosialisasi kepada peserta didik tentang masalah pergaulan remaja yang mungkin berdampak negatif dalam lingkungan masyarakat.

Ahmad Ridha menyampaikan beberapa hal penting terkait perilaku remaja yang kadang-kadang berpaling dari norma dan dapat berujung pada pernikahan di bawah umur.

"Kami berharap kepada para anak kita, sebagai remaja, untuk menjaga nama baik almamater mereka. Madrasah ini berbeda dari sekolah umum, oleh karena itu, etika dan perilaku peserta didik kita seharusnya lebih baik daripada siswa di sekolah umum. Ini akan menjadi penilaian keberhasilan mereka. Saat ini, pernikahan di bawah umur menjadi masalah yang perlu perhatian, oleh karena itu, kita harus menjaga pergaulan, baik di dalam maupun di luar lingkungan madrasah," katanya.

Semua aspek upacara berjalan dengan lancar, termasuk peran-peran seperti pembawa acara (MC), pengibar bendera, pembaca Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45), dan pembaca janji siswa, semuanya menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, ketika giliran pembaca doa, tiba-tiba Hazisah, yang bertugas sebagai pembaca doa, ambruk sebelum doa selesai. Andi Muliani dan guru lainnya dengan cepat memberikan pertolongan pertama sebelum petugas Unit Kesehatan Sekolah (UKS) membawanya ke ruang UKS.

Setelah sadar, Hazisah menjelaskan bahwa ia tidak sempat sarapan sebelum berangkat ke madrasah. "Ketika saya ditanya apakah saya merasa grogi, saya menjawab tidak, Bu. Hanya saja, saya tidak sempat sarapan sebelum berangkat ke madrasah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Madrasah, Sabil, yang sedang berada di luar kota dalam tugas dinas, memberikan konfirmasi tentang seringnya peserta didik pingsan. "Kejadian seperti ini sering terjadi karena siswa kurang memperhatikan kesehatan mereka. Terkadang, mereka tidak sempat sarapan sebelum berangkat ke madrasah," ujarnya.

Kejadian ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan siswa, termasuk asupan nutrisi sebelum kegiatan sekolah. Harapan ke depan adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya sarapan pagi dan menjaga kesehatan mereka untuk menghindari insiden seperti ini di masa depan. (Msy/Ady)


Daerah LAINNYA