Jejak Torch Relay di Pondok Pesantren Babul Khaer

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Bulukumba, (MTs. PP> Babul Khaer) - Tepatnya sepekan sejak rombongan kirab api obor asian games 2018 melintasi kabupaten Bulukumba. Mengawali perjalanannya di Lanud Hasanuddin Makassar, kirab api obor kemudian di sambut masyarakat Bulukumba lewat Bupati A. M Syukri Sappewali di pelataran Islamic Center Daton Tiro.

Api obor kemudian diarak secara estafet oleh pelari dari Masjid Islamic Center sampai ke pertigaan SMAN 1 Bulukumba atau menempuh jarak sekitar 1,7 kilometer. Pembawa obor terdiri dari 10 atlet Bulukumba, 1 orang dari pihak sponsor (Telkomsel) dan 3 orang dari pihak Inasgoc yaitu Mario Lawalata (artis), Minarti Timur (mantan pebulutangkis nasional) dan Rosiana Tendean (mantan pebulutangkis nasional).

Kirab api obor asian games ternyata ikut memercikkan keberkahan pada salah satu pesantren di Bulukumba yakni Pesantren Babul Khaer Kalumeme. Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang dilintasi kirab api obor asian games, pesantren babul khaer juga ikut diberi mandat memeriahkan proses penyambutan kirab api obor oleh pemerintah daerah.

Dengan antusias para santri dan semua unsur pendidik ikut turun ke jalan menyambut kirab api obor tersebut. Tak hanya itu, proses penyambutan dibuat semeriah mungkin dengan mengibarkan bendera merah putih berukuran mini sebagai bentuk dukungan terhadap Indonesia sebagai tuan rumah asian games 2018.

Antusiasme para santri menyambut kirab api obor asian games tersebut tidak terlepas dari Nyala obor Asian Games XVII yang juga istimewa. Nyalanya merupakan gabungan dari api dari Stadion Dhyan Chand, New Delhi, India, dan api abadi dari Mrapen. 

Muhammad Asdar, selaku kepala MTs Ponpes Babul Khaer dan juga mewakili pihak pimpinan pesantren memberikan catatan kecil atas penyambutan kirab Api obor asian games tersebut.  Menurutnya, momentum ini menjadi sebuah titik balik spirit masyarakat Bulukumba khususnya para santri Babul khaer.

"Kirab Api obor memberikan kita catatan kecil. Tak hanya sekedar ceremony tapi juga ada nilai Semangat perdamaian, toleransi dan persahabatan. Ini disimpulkan dari kepesertaan Asian Games yang melibatkan 54 negara yang kesemuanya itu punya latar belakang budaya, bahasa dan agama berbeda. Begitupun dengan 54 kota di Indonesia yang dilintasi api obor yang juga punya keragaman budaya, bahasa dan berbeda. Ketiga semangat inilah yang harus tetap tinggal dihati masyarakat khususnya para santri meskipun api obornya telah berlalu," tuturnya. (mir/arf)


Daerah LAINNYA