Kakan Kemenag Bone; Guru sebagai Agen Moderasi dan Pencipta Generasi Beradab

Libureng, (Humas Bone) — Dalam upaya memperkuat moderasi beragama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik, hadir memberikan pembinaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di MTsN 4 Bone, Senin (7/10/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula MTsN 4 Bone di Pitumpidange, Kecamatan Libureng, dengan dihadiri oleh Kepala MTsN 4 Bone, Andi Ridwan, serta para peserta yang terdiri dari guru dan staf madrasah.

Dalam pembukaannya, H. Abdul Rafik memandang peran penting seorang guru dalam pendidikan. "Nilai dalam perspektif mengajar adalah angka yang diukur melalui penerimaan kognitif siswa yang ditransferkan oleh guru. Namun, dalam mendidik, yang dinilai adalah prestasi serta pengalaman belajar siswa, termasuk injeksi nilai-nilai seperti kejujuran dan akhlak mulia ke dalam hati mereka," ujar Abdul Rafik. Ia menegaskan bahwa tujuan mengajar bukan hanya sekadar transfer ilmu, melainkan menciptakan generasi emas yang berkeadaban.

Pembinaan kemudian dilanjutkan dengan penguatan konsep moderasi beragama. H. Abdul Rafik menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah sikap mengambil jalan tengah tanpa bermaksud menyatukan dua teologi yang berbeda. “Moderasi beragama bukan untuk menyatukan keyakinan, tetapi bagaimana perbedaan dapat hidup berdampingan secara harmonis,” jelasnya.

Ia juga menekankan peran penting para guru sebagai agen moderasi, tidak hanya dalam aspek agama, tetapi juga dalam keberagaman budaya, etnis, sosial, politik, dan ekonomi. “Jangan pernah mengklaim di depan orang banyak bahwa agama saya yang paling benar, karena hal tersebut bisa menyinggung umat lain. Bangunlah sikap toleransi dan saling menghargai perbedaan,” tambahnya.

Menurutnya, hal yang menjadi acuan dalam bersikap moderat adalah kita tidak diciptakan oleh Tuhan untuk menjadi hakim keyakinan yang diberikan otoritas untuk menerakakan dan menyesatkan orang lain, katanya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen para pendidik di MTsN 4 Bone untuk tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pendidik yang mampu menanamkan nilai-nilai toleransi, harmoni, dan moderasi beragama kepada generasi muda. (ahdi)


Daerah LAINNYA