Parepare, (Inmas Parepare) - Ribuan pasang mata menyaksikan perhelatan akbar yang digelar oleh Pemerintah Kota Parepare yaitu Festival Salo Karajae di Tonrangeng River Side, Jum'at malam (27/9/2019).
Acara dibuka secara langsung oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan dihadiri oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare, serta sejumlah pejabat dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Kota Parepare.
Terlihat pula Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H. Abdul Gaffar bersama jajarannya ikut menyaksikan kemeriahan pembukaan Festival Salo Karajae. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Muhammad Idris Usman bahkan didaulat untuk memimpin doa bersama demi kelancaran dan keberkahan acara tersebut.
Pada pembukaan kegiatan tersebut menampilkan atraksi flying board, tari jeppeng, pesta kembang api, video mapping dan defile perahu hias. Selain itu, juga ditampilkan video Presiden RI ke-3 almarhum BJ Habibie sebagai putra kelahiran Parepare.
Dalam sambutan Gubernur Sulsel berharap agar Festival Salo Karajae kelak bisa masuk agenda dan program pariwisata nasional. "Memang kita sekarang lagi mendorong daerah-daerah yang kreatif dan inovatif untuk menjadi agenda nasional,” kata Nurdin Abdullah.
Ia bahkan menyebut bila dikemas dan dipersiapkan dengan baik, Festival Salo Karajae bahkan bisa berkembang menjadi event pariwisata internasional. “Bisa saja menjadi festival perahu hias dari beberapa negara (internasional), kontes ini bisa menjadi pesona Indonesia,” ujarnya.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, mengatakan bahwa festival ini dilaksanakan pada malam hari untuk memperlihatkan wajah baru Parepare. Peradaban yang telah maju dan modern.
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mas Guntur Laupe, menyampaikan apresiasi terhadap sambutan yang diberikan masyarakat Parepare terhadap dirinya sebagai putra daerah. Demikian juga persembahan hiburan yang diberikan seperti tarian Jeppeng.
“Satu hal lagi, saya akan mengundang (tarian jeppeng) ke rumah jabatan Kapolda. Tolong dilestarikan (tarian jeppeng) jangan sampai hilang. Itu biasanya ditemukan setelah pesta nikah, barulah ada Jeppeng,” ungkapnya.
Pada acara ini, juga dilakukan penyerahan sertifikat tanah untuk Institute Teknologi BJ Habibie seluas 30 hektare dan peresmian anggota satgas pariwisata Parepare.(str/win)