Soppeng (Humas Soppeng) - Kabupaten Soppeng merupakan sebuah etalase kerukunan dan keharmonisan hidup antar umat beragama. Meski hanya sebuah kota kecil dengan luas wilayah seluas 1.500 km2, Kabupaten Soppeng secara turun temurun telah mengaplikasikan konsep kerukunan hidup antar umat beragama.
Beberapa agama dan etnis memang telah tumbuh dan berkembang di kota kecil yang berpenduduk hanya sekitar 235 ribu jiwa ini. Tampak sejumlah rumah ibadah seperti masjid dan gereja berdiri dengan megah di pusat kota.
Pemerintah Kabupaten Soppeng hingga saat ini juga sangat wellcome dan memberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah kepada masing-masing pemeluk Agama, dan bahkan memastikan mereka menjalankan ibadah dengan penuh rasa aman dan damai.
Tak terkecuali pada perayaan Natal tahun ini, guna memastikan perayaan Natal berjalan lancar dan damai, Pemerintah bersama segenap stakeholder termasuk unsur TNI/POLRI dan juga Kementerian Agama telah melakukan kunjungan ke gereja-gereja yang tersebar dalam wilayah Kabupaten Soppeng.
Dan malam ini (Senin, 19/12/22), pada pelaksanaan ramah tamah Natal yang dihadiri ratusan umat Kristiani, Pemerintah Kabupaten Soppeng bersama segenap Forkopimda, Kementerian Agama dan FKUB kembali bersama-sama menghadiri perayaan natal yang dilaksanakan di Gedung Gereja Kristen Sulawesi Selatan (GKSS) Immanuel Jalan Kesatria Soppeng.
Bupati Soppeng dalam hal ini diwakili Kepala Badan Kesbangpol Hadi Indra Jaya dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya merasa bahagia dapat hadir guna menjalin silaturahmi dan menciptakan sebuah kebersamaan diantara umat beragama.
"Keberadaan umat Kristiani merupakan salah satu modal dasar dalam membangun dan mengembangkan hubungan persaudaraan di tengah-tengah masyarakat yang tentunya akan memberi kontribusi positif bagi pembangunan" ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, Afdal, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kementerian Agama senantiasa mendorong semua Agama untuk merayakan hari bahagianya. "Kehadiran pemerintah pada malam ini adalah bukti kepedulian dan suka cita bersama atas perayaan natal ummat kristiani," ucapnya.
KakanKemenag yang baru enam bulan bertugas di Kabupaten Soppeng itu juga mengapresiasi keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama yang senantiasa terjaga hingga saat ini di Bumi Latemmamala.
Lebih jauh KakanKemenag mengungkapkan 5 Fungsi Moderasi Beragama yang terus digaungkan oleh Kementerian Agama, yaitu penguatan cara pandang dan sikap, penguatan praktik beragama yang tidak ekstrim kiri dan kanan, penguatan relasi antara agama dan budaya, penguatan harmoni dan kerukunan, serta penguatan kualitas pelayanan Keagamaan.
"Tahun 2022 dicanangkan sebagai Tahun Toleransi, maka pada tahun 2023 adalah Tahun Kerukunan" tuturnya.
"Tema natal tahun ini "pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" yang diambil dari Matius 2:12 sejalan dengan surah At-Taubah ayat 122. Pada ayat ini dijelaskan tentang pentingnya pembagian tugas kerja dalam kehidupan bersama dengan penegasan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang sehingga hal yang lainnya terabaikan" ujar Afdal.
Mengakhiri sambutannya, Kakan Kemenag mengutarakan visi Destinasi Religi Kementerian Agama Kabupaten Soppeng yang hadir memberi penguatan terhadap visi Pemerintah Kabupaten Soppeng yang lebih melayani maju dan sejahtera.
"Jika Pemerintah Daerah mengusung visi kesejahteraan dari segi financial, maka Kemenag hadir memberi kesejahteraan religius bagi masyarakat Soppeng" ucapnya. (afr)