Kegiatan Penmad Kemenag Gowa

Kakankemenag Gowa Buka Bimtek Pengembangan Kompetensi Guru Madrasah

Menyanyikan lagu Indonesia Raya

Makassar (Humas Gowa). Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa H. Aminuddin membuka kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Kompetensi Guru Madrasah Kabupaten Gowa, Sabtu (11/2/2023) di Ballroom Hotel Alauddin. 

Kegiatan ini digelar atas kerjasama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, melalui Seksi Pendidikan Madrasah dengan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Guru Madrasah Indonesia (DPD PGMI). Diisi dengan workshop project based learning dan pengenalan fitur-fitur Alef, bersama succes coach Alef, untuk guru-guru pengguna Alef di Kabupaten Gowa.

Diikuti oleh 150 orang guru dari berbagai disiplin ilmu, diantaranya guru Bahasa Arab tingkat MA, MTs dan MI. Serta guru Matematika dan Bahasa Inggris pada tingkatan MTs. Disponsori oleh Dewan pimpinan Daerah Persatuan Guru Madrasah Indonesia (DPD PGMI) Gowa, bekerja sama dengan Alef.

H. Aminuddin dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut, mengharapkan agar platform Alef yang saat ini baru menjangkau beberapa mata pelajaran dapat diperluas untuk mata pelajaran yang lain. "Sehingga kehadiran Alef dapat diterapkan oleh semua guru Madrasah," harapnya.

Sementara itu Success coach Alef, Zainal menjelaskan, bahwa Kementerian Agama RI melalui KSKK telah menjalin sinergi sejak November 2020, dengan Alef Education UEA.

"Kerja sama itu berupa pemberian akses platform pembelajaran digital, untuk pembelajaran matematika. Dan sekarang diperluas untuk mata pelajaran Bahasa Arab dan Bahasa Inggris," jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPD PGMI Kabupaten Gowa H. Marwan Ma’ruf, dalam sambutannya mengatakan, bentuk sinergi DPD PGMI dengan lembaga lain yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru Madrasah. "Pada gilirannya juga, akan meningkatkan kesejahteraan guru Madrasah yang akhir-akhir ini banyak disorot," ujarnya.

Ditambahkannya, dalam waktu dekat ada beberapa agenda kegiatan DPD-PGMI Gowa. Diantaranya adalah, bimbingan siswa untuk kompetisi Sains. Serta Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) antar Cabang PGMI se-Kabupaten Gowa,

"Olehnya itu diharapkan seluruh guru madrasah dapat aktif dalam kegiatan-kegiatan PGMI kedepannya," harapnya.

Senada dengan itu, Kasi Penmad kemenag Gowa, Muhammad Jamil mengatakan, awalnya penggunaan platform Alef di Gowa sasarannya untuk guru dan siswa di dataran rendah. Namun ternyata ada juga dari dataran tinggi.

"Alhamdulillah, ternyata peserta juga beberapa berasal dari dataran tinggi, karena kendala jaringan," ujarnya.

Kasi Penmad Kemenag Gowa ini terlihat bahagia, karena ia menilai antusias guru-guru Madrasah mengikuti workshop secara mandiri dengan platform Alef. Setelah mengikuti training online sebelumnya, yang diadakan oleh success coach Zainal Arifin dan guru champion Wahida Jamaluddin.

"Semoga ini adalah titik awal untuk selalu meningkatkan wawasan dan kompetensi guru, agar melek digital. Dan platform Alef dapat menjawab keresahan guru-guru Madrasah untuk mandiri dan berprestasi," harapnya.

Narasumber Alef success coach Sulawesi  Zainal Arifin dan Guru champion, Wahida Jamaluddin dalam paparan meterinya menjelaskan, tuntutan pembelajaran Abad 21, peserta didik dituntut memiliki empat kemampuan dasar. "Yaitu dapat berpikir kritis, dapat berkomunikasi, dapat berkolaborasi, dan dapat menunjukkan kreativitasnya,"ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut kata mereka, maka model pembelajaran yang dianggap efektif adalah model pembelajaran berbasis proyek atau lebih dikenal dengan PJBL (Pembelajaran Project Based Learning).

Model pembelajaran ini, berorientasi pada hasil atau produk yang sebelumnya diawali dengan menemukan masalah, pemecahan masalah, hingga penemuan produk. Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis siswa akan muncul secara otomatis.

Model pembelajaran berbasis proyek ini disampaikan secara detail dari mulai persiapan, pelaksanaan, presentasi, dan evaluasi.

Guru berperan sebagai fasilitator memberikan arahan, bimbingan, dan pendampingan selama proses pembelajaran berlangsung.

Produk yang dihasilkan oleh siswa diharapkan yang memiliki nilai jual dan dapat dijadikan omset ekonomi sekolah, yang nantinya dikembangkan peserta didik, sebagai usaha mandiri. Sikap manajemen sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah produk.

Dengan begitu, siswa tidak hanya mendapat ilmu pengetahuan saja, tapi juga dapat mengasah soft skill, seperti berpikir kritis, problem solving, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.

Selanjutnya, Wahida Jamaluddin, guru Champion Sulawesi Selatan, memberikan materi pembuatan akun guru untuk guru-guru madrasah yang belum punya akun alef.

Para guru yang mengikuti workshop itu terlihat serius. Mereka mengikuti workshop sampai selesai dan komentar mereka platform ini sangat menarik untuk digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas.(Sym/OH)


Daerah LAINNYA